Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT DGI Mundur dari Tender Gedung Baru DPR

Kompas.com - 28/04/2011, 10:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Duta Graha Indah (PT DGI) menyatakan mundur dari proses tender gedung baru DPR. Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sekretariat Jendral DPR Sumirat mengatakan, surat pengunduran diri diterima oleh panitia pengadaan barang dan jasa pembangunan gedung baru DPR, Rabu (27/4/2011). 

"PT DGI mundur dari prakualifikasi. Pengunduran dirinya disampaikan melalui surat ke panitia pengadaan. Panitia kemarin melapor ke saya sambil membawa surat pengunduran diri dari PT DGI yang ditujukan pada panitia pengadaan barang dan jasa pembangunan gedung baru DPR," katanya kepada wartawan, Kamis. 

Dengan demikian, Sumirat mengatakan, PT DGI resmi mundur dari segala proyek tender gedung baru DPR selanjutnya. Surat pengunduran diri itu ditandatangani Direktur Utama PT DGI Ir Dudung Purwadi, Msc. 

Mengenai alasan pengunduran diri, disebutkan dalam surat itu, "Merujuk pada perkembangan terakhir, terutama berita di media massa demi kebaikan dan menghindari polemik yang belum tentu benar, PT DGI menyatakan mundur dari tender pembangunan gedung baru DPR. Kami berharap dapat memberikan suasana kondusif bagi semua pihak terkait." 

Belakangan, nama PT DGI santer disebut di media terkait keterlibatan sejumlah pejabatnya dalam kasus dugaan suap Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam. Pejabat PT DGI M El Idris (MEI) dan M Rosalina Manulang (MRM) yang diduga berperan sebagai perantara tertangkap tangan menyuap Wafid di ruang kantornya, 21 April lalu. 

PT DGI adalah pelaksana pembangunan wisma atlet di Palembang, Sumatera Selatan, untuk keperluan SEA Games 2011. PT DGI juga menjadi satu dari lima pemenang proses tender prakualifikasi gedung baru DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com