Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Berikutnya Bisa Berbentuk Vas Bunga

Kompas.com - 16/03/2011, 17:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat teroris Mardigu memperkirakan, pengiriman bom berdaya ledak rendah berupa barang masih akan terjadi. Namun, bom tidak lagi berupa buku, tetapi berupa vas bunga atau paket kiriman lainnya yang membuat orang penasaran untuk membukanya.

"Casing-nya mungkin berubah, bisa berbentuk vas bunga. Jadi, hati-hati nanti menerima kiriman, bisa dari pacar Anda misalnya," ujar Mardigu seusai menjadi pembicara dalam diskusi di DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (16/3/2011).

Kendati demikian, Mardigu tidak dapat meramalkan apakah kiriman bom akan kembali terjadi pada waktu dekat. Namun, menurut Mardigu, biasanya kelompok pelaku teror bom akan sejenak bersembunyi setelah beraksi.

Dia mengatakan, teror bom berdaya ledak rendah seperti bom buku berikutnya akan menyasar target yang sama, yakni panji-panji negara, orang-orang yang dikenal pluralis atau liberal, orang asing, atau duta besar, juga tempat-tempat strategis.

Pelaku pengiriman bom buku kepada Ulil Abshar Abdalla, Yapto S Soeryosumarno, dan Gories Mere, menurut Mardigu, adalah "pemain" lama yang terlibat dalam jaringan teroris yang beraksi di Indonesia.

Pengiriman bom tidak untuk menyerang personal. Mereka berupaya menunjukkan keberadaan mereka dengan melakukan serangan tipe sel melalui pengiriman bom kecil-kecil. "Mereka cuma menyampaikan statement, 'Hei, jangan macam-macam lho'. Kalau mau membunuh, pasti bomnya lebih besar," katanya.

Mardigu menilai, perakit ketiga bom buku tersebut adalah seorang profesional yang pernah mengikuti pelatihan di luar negeri. "Mereka tidak menggunakan detonator positif-negatif, jegrek, sumbu, tapi pakai time box, tapi pakai pegas," urainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com