Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Beri Jempol untuk Susno

Kompas.com - 01/03/2011, 10:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisaris Jenderal Susno Duadji hadir dalam acara serah terima jabatan wakil kepala Kepolisian Negara RI dari Komisaris Jenderal Jusuf Manggabarani kepada Komisaris Jenderal Nanan Soekarna di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (29/2/2011) pagi.

Kehadiran Susno dalam acara resmi Kepolisian Negara RI (Polri) ini untuk pertama kali setelah bebas demi hukum dari Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jumat (18/2/2011) dini hari. Susno bebas setelah masa penahanan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan habis sebelum vonis dibacakan majelis hakim.

Pantauan Kompas.com, Susno hadir dengan mengenakan pakaian dinas lengkap. Saat acara, Susno berdiri di antara jenderal bintang tiga lain, yakni Kabareskrim Komisaris Jenderal Ito Sumardi, Kalemdikpol Komisaris Jenderal Imam Sudjarwo, Kabaharkam Komisaris Jenderal Fajar Prihantoro, dan Kabaintelkam Komisaris Jenderal Wahyono.

Seusai acara, kelima pejabat utama Polri itu lalu makan bersama dalam satu meja bersama Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo. Mereka lalu berbincang-bincang. Sesekali Susno menimpali perbincangan.

Di tengah perbincangan, Susno sempat berpindah duduk di samping Timur. Seusai berbicara berdua dengan wajah berdekatan, Susno dan Timur bersalaman. Timur lalu memberikan jempol kanannya sebelum Susno kembali ke tempat duduknya.

Pertemuan Susno dengan Timur kali ini adalah untuk kedua kali. Kamis pekan lalu, Susno menghadap Timur sebelum membacakan pembelaan atau pleidoi terkait dengan dua perkara korupsi yang dituduhkan kepada dirinya. Saat itu, Timur memberikan jabatan sebagai penasihat Koordinator Staf Ahli Kapolri kepada mantan Kabareskrim Polri itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com