Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susno Bebas, Jaksa Tak Mau Disalahkan

Kompas.com - 17/02/2011, 18:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jaksa penuntut umum tidak mau disalahkan terkait habisnya masa penahanan terdakwa Komisaris Jenderal Susno Duadji yang dimiliki Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebelum vonis majelis hakim. Menurut jaksa, pihak Susno yang menghambat jalannya sidang.

"Kami inginnya persidangan lancar, cepat. Masa disalahin jaksa. Waktu Susno sakit kan ditunda hampir tiga minggu," ucap Narendrajatna, salah satu JPU ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (17/2/2011).

Narendra mengatakan, waktu tiga minggu cukup untuk menggelar sidang dengan agenda pembelaan atau pleidoi, replik jaksa, duplik Susno, hingga vonis majelis hakim. "Sampai vonis cukup. Belum lagi pengacaranya minta waktu buat saksi yang meringankan beberapa kali. Jadi lihat situasinya juga dong," katanya.

Seperti diberitakan, Hendry Yosodiningrat, koordinator tim pengacara Susno, mengatakan, salah satu penyebab belum kelarnya persidangan hingga masa penahanan kliennya habis lantaran pihak jaksa yang tak serius menghadirkan saksi-saksi. "Jaksanya lelet," katanya.

Penilaian Hendry itu melihat beberapa kali sikap jaksa yang sama sekali tidak menghadirkan saksi atau hanya menghadirkan beberapa saksi di persidangan. Sidang yang dinilai tak efisien paling banyak terjadi ketika persidangan kasus Pemilukada Jabar.

Masa penahanan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap Susno akan habis hari ini. Susno akan dibebaskan dari Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jumat (18/2/2011) dini hari. Susno ditahan penyidik tim independen Polri sejak Senin (10/5/2010).

Susno masih akan menjalani agenda sidang pledoi, replik, duplik, dan vonis hakim setelah dituntut tujuh tahun penjara ditambah denda Rp 500 juta subsider enam bulan kurungan. Pleidoi dijadwalkan dibacakan Kamis pekan depan.

"Nanti kalau ada sidang, kami kirim surat panggilan sidang ke rumahnya," kata Narendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis Saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis Saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com