Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan Satu Orang

Kompas.com - 08/02/2011, 16:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian menangkap satu orang terkait kerusuhan di Temanggung, Jawa Tengah, tepatnya disekitar Pengadilan Negeri Temanggung, Selasa (8/2/2011). Saat ini, satu orang yang diamankan tersebut tengah menjalani pemeriksaan di Polres Temanggung.

"Satu orang sedang diperiksa," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Untung Yoga Ana, di Mabes Polri, Selasa ( 8/2/2011 ).

Untung mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki apa pemicu bergeraknya massa hingga melakukan perusakan terhadap tiga gereja dan dua kendaraan milik kepolisian. Namun, kata dia, saat itu massa bergerak setelah mendengar tuntutan lima tahun penjara untuk terdakwa Antonius Richmon B dalam perkara penistaan agama.

Mengenai kronologis kasus Antonius, Untung menjelaskan, yang bersangkutan diproses di Polres Temanggung setelah tertangkap menyebarkan selebaran ke rumah-rumah warga yang dianggap menista agama. Pria warga Duren Sawit, Jakarta Timur, itu menginap di Desa Kranggan, Temanggung.

Dikatakan Untung, warga lalu melaporkan ke ketua RT dan diteruskan ke kepolisian.

"Antonius, saksi-saksi dari warga, dan ahli diperiksa terkait kata-kata penistaan. Berkas lalu maju ke pengadilan. Sidang berlangsung selama tiga kali yakni 20 Januari 2011 , 27 Januari 2011 , dan hari ini," ujar dia.

Untung menambahkan, kondisi Temanggung saat ini telah kondusif. Pihaknya terus berkoordinasi dengan Muspida dan tokoh-tokoh agama dan masyarakat untuk menghindari meluasnya aksi kekerasan.

"Kondisi sudah normal," ujarnya.

Akibat peristiwa ini, sembilan orang korban yang mengalami luka-luka menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Djojonegoro, Temanggung. Korban yang sebagian besar warga Temanggung itu adalah Solahudin (40) warga Mandisari, Raihanif (15) warga Noyogaten, Madyo (49) warga Campursari, Iwan (37) warga Jalan S Parman Kota Temanggung, dan Sukarman (28) warga Madureso. Selain itu, Jurewi (18) warga Tanggulanom, Sriyati (55) dan Cecep Andi, keduanya warga Kedu, serta Supangat (15) warga Ngablak, Kabupaten Magelang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com