JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus dugaan suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI Miranda Goeltom, Paskah Suzetta, menyatakan akan melakukan perlawanan. Selain menilai penetapan dirinya sebagai tersangka bersifat politis, mantan Kepala Bappenas ini menilai Komisi Pemberantasan Korusi tidak adil karena belum menetapkan tersangka pemberi suap.
"Saya akan lawan. Oke, kalau ada alat bukti. Sekarang mana itu penyuapnya? Buktikan. Saya tidak pernah berhubungan dengan Miranda. Tidak ada janji dengan Miranda," kata Paskah saat tiba di Kantor KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (28/1/2011).
"Saya tidak tahu apakah karena ini politik atau karena pencitraan. Karena semua ingin pencitraan. Kalau ini dilakukan, saya (sebagai) politisi akan bermain politik juga. Konstruksi hukumnya nggak jelas. Kalau tuduhan suap, kan harus ada dua belah pihak. Ada penyuapnya. Tapi, ini penyuapnya tidak pernah ditetapkan," kata dia.
Paskah menambahkan, "Namanya saja kasus Miranda Goeltom, tapi Miranda saja tidak diapa-apakan. Saudara juga tahu, perlakuannya setara enggak? Jelas tebang pilih. Terang benderang itu. Saya ditersangkakan, tapi ada yang tidak ditersangkakan. Ada berapa fraksi coba, selain PPP, PDI-P, Golkar, kan ada partai lain. Kok tidak diapa-apain," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.