Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grand Prix Marching Band 2010 Dibuka

Kompas.com - 26/12/2010, 10:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Perlombaan marching band memperebutkan Piala Presiden bergilir, Grand Prix Marching Band ke-26, digelar hari ini, Minggu (26/12/2010) di Istora Senayan, Jakarta.

Sebanyak 18 peserta kelompok marching band dari sejumlah wilayah di Indonesia bersaing memperebutkan Piala Presiden, Piala Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Piala Menteri Pemuda dan Olahraga, Piala Menteri Pendidikan Nasional, dan Piala Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Peserta Grand Prix Marching Band atau GPMB kali ini berasal dari Jabodetabek, Bandung, Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Banten. Beberapa kelompok marching band yang ikut serta antara lain Madah Bahana Universitas Indonesia, Marching Band Ganesha ITB, Putri Ursula dari Sekolah Santa Ursula, Bahana Cendana Kartika dari Riau, Marching Band Semen Padang, Marching Band Sebelas Maret, dan Marching Band Istiqlal Jakarta.

Ketua Yayasan Grand Prix Marching Band Indonesia Lisa Ayodhia menyampaikan, perlombaan semacam GPMB ini sangat penting dalam pembentukan karakter bangsa. "Bentuk kedisiplinan dan kreativitas seni yang tinggi. Pemenang membawa kesenian Indonesia supaya bisa disejajarkan dengan marching band luar negeri," katanya saat membuka babak penyisihan GPMB.

Perlombaan ini digelar terbuka untuk umum. Pengunjung dapat membeli tiket seharga Rp 75.000 untuk VIP dan Rp 30.000 untuk reguler. Berdasarkan pengamatan Kompas.com, ratusan pengunjung tampak memenuhi tribun Istora Senayan Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com