Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Pengaduan TKI Disiapkan

Kompas.com - 23/11/2010, 20:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah menyiapkan pusat pengaduan gratis untuk berkomunikasi dengan keluarga tenaga kerja Indonesia yang ditengarai bermasalah di negara penempatan. Masyarakat dapat menelepon ke pusat pengaduan tersebut untuk mencari informasi atau mengadukan hal berkait penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di negara penempatan.

Demikian disampaikan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Mohammad Jumhur Hidayat di Jakarta, Selasa (23/11/2010).

"Begitu sistem ini selesai, keluarga TKI bisa langsung menghubungi BNP2TKI dan kami akan langsung menindaklanjuti pengaduan mereka," ujar Jumhur.

Adapun untuk kasus Kikim Komala binti Uko Marta, TKI asal Desa Mekarwangi, Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, yang tewas diduga dibunuh majikan di Provinsi Al Abha, 750 kilometer dari Jeddah, Arab Saudi, pihak keluarga menerima bantuan pendampingan hukum gratis dari Asosiasi Advokat Indonesia (AAI). Ketua Umum AAI Humprey R Djemat resmi menerima surat kuasa dari keluarga Kikim, Atang Jailani (60), di Gedung BNP2TKI.

Atang mengatakan, mereka berharap, pembunuh Kikim bisa dihukum setimpal dan keluarga mendapatkan hak gaji selama 17 bulan yang tak pernah dibayar. Adapun Humprey menjelaskan, mereka akan memanfaatkan jaringan advokat di Arab Saudi untuk membantu mengawasi proses hukum terhadap pembunuh Kikim.

Secara terpisah, Kepala Pusat Hubungan Masyarakat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) Suhartono menjelaskan, tim Kemnakertrans mendatangi satu tempat penampungan yang diduga menahan 60 calon TKI asal Dompu, Nusa Tenggara Barat, di Jalan Condet Raya, Jakarta Timur, Selasa (23/11/2010) sore. Tim menemukan tempat penampungan tidak layak dan ada calon TKI di bawah umur serta tidak bisa baca-tulis.

"Penggerebekan ini berawal dari laporan masyarakat yang menginformasikan ada TKI yang disekap. Kami langsung menggrebek tempat penampungan dan menemukan sekitar 120 TKI di sana. Direktur PPTKIS (Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta) wajib melapor ke BNP2TKI dan Kemnakertrans segera," ujar Suhartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com