Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Perempuan Itu Etha Bulo

Kompas.com - 22/11/2010, 15:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi V DPR RI, Etha Bulo, mengaku bahwa ia bertemu dan berinteraksi dengan rombongan TKW di bandara Dubai, Sabtu (6/11/2010), (baca: Rombongan DPR "Telantarkan" TKW di Dubai). Ia juga mengaku menegur rombongan yang dikatakannya ribut di lobi Hotel Holiday Inn, Dubai, tempat para penumpang diinapkan karena penerbangan Emirates ke Jakarta dibatalkan.

"Bayangkan ada sekitar 150 orang di lobi, ribut. Apa tidak malu? Saya tanyakan, apa bisa 4-5 orang di antara mereka mewakili para TKW, dan menanyakan soal penerbangan. Saya tidak membentak," kata Etha, politisi perempuan dari Fraksi Partai Demokrat daerah pemilihan Papua, ketika dihubungi Kompas.com, Senin (22/11/2010).

Etha juga menceritakan, saat menasihati seorang TKW agar tidak bekerja di luar negeri, ia tidak bermaksud buruk (baca: Saya dari Moskow, Tugas Negara). "Saya mengatakan, sudah, kerja saja di dalam negeri, gaji Rp 1 juta. Ngapain kerja di luar negeri, mempertaruhkan nyawa. Tidak usah uber harta. Di sini masih banyak lahan yang bisa digarap," kata Etha.

Seperti diberitakan sebelumnya, TKW yang dimaksud adalah Diah. Saat itu Diah menyapa Etha. Diah bertanya apakah Etha mengetahui informasi kapan pesawat akan terbang menuju Jakarta.

”Eh, bukannya menjawab, ibu itu malah balik bertanya ke saya dengan ketus, ngapain cari duit ke luar negeri, di dalam aja banyak kok. Saya kaget, kok ditanya baik-baik malah ngomong ketus banget. Saya bilang aja kalau saya emang orang miskin, cari duit ke mana aja yang penting halal,” terang Diah.

Diah pun langsung melengos pergi. ”Di mata orang DPR, TKW itu enggak ada harganya. Ya, memang beginilah nasib kami, selalu dianggap menyusahkan di negeri sendiri,” katanya.

Diah sudah empat tahun bekerja untuk sebuah keluarga di Madinah, Arab Saudi. Ia bersyukur mendapat majikan yang baik. ”Saya cuti pulang kampung selama dua bulan untuk menengok anak. Majikan saya sayang sama saya. Dia malah nangis nganter saya pulang, minta saya cepet balik lagi ke Madinah,” katanya.

Terenyuh

Etha mengaku terenyuh mendengar ada TKW di luar negeri yang diperlakukan seperti hewan. Etha pun sempat mencontohkan dirinya yang memiliki pembantu yang bisa meneruskan studi hingga ke tingkat perguruan tinggi. Dirinya mengaku tak bisa membantu para TKW karena kesulitan komunikasi bahasa Arab.

Justru, kata Etha, para TKW tersebut lebih fasih berbahasa Arab. Diakuinya, bahasa Inggris tak banyak digunakan di negara tersebut.

Etha juga meminta agar soal pengabaian ini jangan dibesar-besarkan. "DPR sudah bekerja setengah mati di Rusia. Kami capek, mesti ketemu parlemen, menteri. Jangan dipikir kami senang jalan-jalan ke luar negeri," imbuhnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

    Nasional
    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    Nasional
    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    Nasional
    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    Nasional
    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    Nasional
    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com