Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Nunun Mangkir karena Sakit

Kompas.com - 15/10/2010, 15:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Saksi kunci dalam kasus dugaan suap cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI), Nunun Nurbaeti, kembali tidak hadir menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketidakhadiran Nunun yang adalah istri Adang Daradjatun itu disebutkan karena sakit.

Demikian disampaikan Juru Bicara KPK Johan Budi SP, Jumat (15/10/2010), kepada pewarta di Gedung KPK, Jakarta. "Hari ini jadwal untuk pemeriksaan Bu Nunun. Jam 11 tadi ada surat dari Adang mewakili keluarga bahwa hari ini Nunun enggak bisa hadir karena sakit. Dalam penjelasannya, kalau memungkinkan akan memenuhi panggilan," ucap Johan Budi.

Ia mengungkapkan dalam surat tersebut, pihak Nunun juga melampirkan surat keterangan sakit dari dokter. Alasan sakit memang sudah berkali-kali dilontarkan Nunun setiap dipanggil KPK ataupun dipanggil sebagai saksi dalam Pengadilan Tipikor. Di dalam keterangan sakitnya, Nunun dikabarkan sakit lupa berat sehingga sulit mengingat perkara yang menjeratnya.

Menanggapi seberat apa sakit Nunun tersebut, penyidik KPK akan mempelajarinya. "Sudah ada surat dan kita akan lakukan penyikapan terhadap sakitnya Nunun. Setelah ada sikap itu akan kita sampaikan," ungkap Johan.

Adapun hari ini, Jumat (15/10/2010), KPK memanggil Nunun Nurbaeti yang disebut-sebut sebagai pemberi cek perjalanan para anggota Komisi IX DPR RI tahun 1999-2004 melalui Ary Malangjudo senilai Rp 24 miliar. Cek perjalanan tersebut diberikan kepada anggota-anggota F-Partai Golkar, F-Persatuan Pembangunan, F-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan TNI/Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Nasional
    'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

    "Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

    Nasional
    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com