Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Sejarawan Terima Nabil Award

Kompas.com - 14/10/2010, 19:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga sejarawan, yaitu Anhar Gonggong, Mona Lohanda, dan Asvi Warman Adam, Kamis (14/10/2010) malam di Jakarta, menerima anugerah Nabil Award dari Yayasan Nation Building. Mereka dinilai berjasa bagi pengembangan proses nation building Indonesia melalui m enelitian, penerbitan karya ilmiah dan aktivitas lain yang mampu memberikan pencerahan kepada publik.

"Di tahun ke-4 pemberian Nabil Award, Yayasan Nation Building merasa terpanggil memberikan penghargaan kepada sejarawan. Hal ini berangkat dari keprihatinan akan memudarnya karakter dan wawasan kebangsaan. Sejarah adalah pelita untuk menuju ke hari depan, sekaligus cermin pengingat untuk tidak melakukan kesalahan yang sama," kata Ketua Pendiri Yayasan Nation Building, Eddie Lembong.

Yayasan Nation Building adalah suatu lembaga nirlaba yang didiri kan tanggal 30 September 2006 dengan tujuan untuk turut serta dalam proses nation building Indonesia.Sajak 2007, sudah enam orang sarjana dari Perancis, Jerman, Singapura, Australia, dan Indonesia yang telah menerima Nabil Award.

Eddie menjelaskan, sejarah berpulang pada dua anasir: mereka yang membuat sejarah dan para sejarawan yang menuliskan sejarah. Kelahiran dan keberlangsungan suatu bangsa karena itu, tak bisa terlepaskan dari para pembuat dan para penulis sejarah. Tiga pemenang Nabil Award tahun 2010 ini adalah putra-putri Indonesia terkemuka dalam bidang kesejarahan Indonesia modern.

Dr Anhar Gonggong (lahir 1943 di Pinrang, Sulawesi Selatan) dikenal sebagai seorang sejarawan yang sering tampil di berbagai forum seminar maupun di layar kaca dan dosen di berbagai perguruan tinggi. Tema sentral pemikiran dan karya-karya yang selalu ditekankan Anhar adalah keindonesiaan.

Dra Mona Lohanda M Phil (kelahiran Tangerang 1947) adalah seorang arsiparis handal dari Arsip Nasional RI yang juga banyak meneliti sejarah batavia. Arsip merupakan memori kolektif dan jatidiri bang sa. Dari Arsip, dapat dilihat sosok perjalanan suatu bangsa. Mona telah mengabdikan diri selama 38 tahun untuk menjadikan arsip sebagai bagian dari kinerja menggerakkan penulisan sejarah bangsa agar semakin hari semakin berkualitas.

Bagi publik, nama Asvi Warman Adam (lahir di Bukittinggi, 1954), sudah tidak asing lagi. Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini adalah kolumnis yang produktif dan juga narasumber di berbagai seminar maupun acara televisi. Asvi giat dalam kegiatan pelurusan sejarah, mengembalikan etnis Tionghoa ke dalam sejarah nasional Indonesia dan pelajaran sejarah, serta sebagai ilmuwan publik.  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com