Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Pengakuan Mantan Tentara Israel

Kompas.com - 24/08/2010, 00:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com--Setelah dihebohkan oleh sebuah foto di Facebook yang menggambarkan seorang tentara perempuan Israel membelakangi beberapa pria Palestina yang ditahan dengan mata terikat, kini dua perempuan yang pernah menjalani wajib militer di angkatan bersenjata Israel berbicara tentang pengalaman serupa.

Adalah Inbar Michelzon, seorang wanita Israel yang membuka tekanan dari dalam batinnya, setelah menjalani dua tahun wajib militer di Angkatan Pertahanan Israel (Israeli Defence Force atau IDF).

Satu kata yang tercoret di dinding Hebrew University of Jerusalem telah menggerakan hati Michelzon. Kata itu adalah 'occupation' (pendudukan).

"Saya merasa seperti seseorang yang telah membicarakan sesuatu yang tabu," kata Michelzon di sebuah kafe di Tel Aviv, seperti yang dikutip The Guardian, Minggu (22/8).

"Itu benar-benar mengejutkan saya. Ada sebuah grafiti yang berbunyi, 'akhiri pendudukan', dan saya merasa, OK, sekarang saya bisa berbicara tentang apa yang saya telah saya saksikan," sambung Michelzon.

Michelzon menjadi satu dari beberapa mantan tentara perempuan Israel yang telah berbicara blak-blakan tentang pengalaman militer mereka, sebuah gerakan yang kemudian membuat mereka dituduh pengkhianat dan tidak loyal.

Sulit dibayangkan betapa besar pengaruh dari pengakuan mereka, tetapi mereka telah memberikan gambaran alternatif dari apa yang sering digembar-gemborkan oleh IDF sebagai 'tentara yang paling bermoral di muka bumi'.

Keprihatinan terhadap budaya tentara Israel mulai meningkat sejak minggu lalu setelah sebuah foto di Facebook menggambarkan seorang tentara perempuan Israel berpose membelakangi tahanan Palestina yang duduk dengan tangan terikat dan mata ditutup.

Foto itu mengingatkan pada skandal Abu Ghraib di Irak. Tetapi, Eden Abergil, tentara perempuan di foto itu yang kini tidak aktif di militer, justru mengatakan tidak mengerti apa yang salah dari foto yang digambarkan sebagai 'buruk dan tidak berperasaan' oleh IDF.

Israel memang mengharuskan perempuan yang berusia 18 tahun untuk selama dua tahun mengikuti wajib militer. Pengalaman itu bisa menjadi sangat tidak manusiawi bagi sepuluh persen dari mereka yang bertugas di wilayah pendudukan Israel. Contohnya Michelzon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com