Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Aliran Dana Baasyir

Kompas.com - 18/08/2010, 22:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Misteri keterlibatan Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Abu Bakar Baasyir dalam perencanaan dan pendanaan kegiatan terorisme dan latihan militer di Aceh akhirnya dibeberkan Polri. Keterlibatan Baasyir dalam kegiatan latihan militer kelompok teroris di Aceh itu bermula ketika dirinya ditemui oleh Ubaid Al Lutfi Haidaroh Al Abu Jakfar sekitar Maret 2009.

Ubaid menemui Baasyir setelah Dulmatin meminta tolong kepadanya dipertemukan dengan Baasyir sebulan sebelumnya. Ubaid mengenal Dulmatin saat Dulmatin mengajar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muslimin, Magetan, yang merupakan Ponpes milik orangtua Ubaid.

"ABB (Abu Bakar Baasyir) pun setuju bertemu," ujar Kadiv Humas Polri, Brigjen Pol Iskandar Hasan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (18/8/2010).

Keduanya, tanpa Ubaid, pun bertemu di sebuah rumah toko milik Alif Miftakh. Ruko itu berjarak sekitar 100 meter dari Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Solo, pimpinan Baasyir.

Dalam pertemuan sekitar 15 menit itu, Dulmatin mengusulkan suatu rencana program latihan militer di Aceh dengan Abu Yusuf alias Muzayin alias Mustakim sebagai ketua pelatihan. Merespon pertemuan itu, Baasyir pun lalu berpesan kepada Ubaid untuk turut bergabung hadir dalam pertemuan lanjutan esok harinya membahas usulan Dulmatin tersebut.

Dalam pertemuan esoknya itu, Baasyir, Abu Yusuf, dan Ubaid kemudian membahas hal yang sama. Namun, Abu Yusuf yang turut dalam pertemuan, menyarankan agar tampuk pimpinan kelompok latihan militer itu jangan dibebankan kepadanya, melainkan kepada Abu Tholut yang sudah lebih berpengalaman. "ABB setuju," katanya.

Abu Tholut yang dimintai konfirmasi kesediannya pun menyanggupi usulan itu (dirinya menjadi pimpinan). Dia pun lalu meminta untuk dapat menemui Dulmatin secara langsung.

Maret 2009, Ubaid, Dulmatin, dan Abu Tholut pun akhirnya bertemu di Jakarta membahas tentang rencana melakukan survei lokasi yang akan dijadikan kamp militer di Aceh. Ubaid pun kemudian disuruh menemui Baasyir lagi di Pondok Pesantren, Ngruki, Solo untuk menyampaikan rencana mereka melakukan survei dan meminta dana operasi.

"Di sanalah Ubaid diberi uang Rp 5 juta oleh ABB. Kemudian ada permintaan ABB lagi, agar Ubaid menemui Thoib, bendahara JAT Solo,untuk mendapat tambahan dana lagi sebesar Rp 10 juta dan menyampaikan lagi ada orang-orang lain yang nanti bisa anda hubungi untuk tambah dana," lanjut Iskandar menirukan keterangan Ubaid dalam berkas pemeriksaan.

Beberapa hari kemudian, Ubaid, Dulmatin, dan Abu Tholut akhirnya berangkat ke Aceh untuk melakukan survei di Aceh. Sesampainya di Aceh, mereka disambut oleh Yudi Zulfahri, alumni STPDN yang bekerja sebagai pegawai pemerintah kota di sana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com