Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Rakitan Kurnia Widodo Dahsyat

Kompas.com - 09/08/2010, 16:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam penggerebekan orang yang diduga terkait teroris di sebuah rumah di Cibiru, Kota Bandung, Sabtu lalu, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menemukan "laboratorium" yang digunakan kelompok teroris sebagai tempat untuk merakit bom.

Kelompok yang masih terkait dengan kelompok teroris yang berlatih di Aceh Besar itu juga diketahui telah melakukan uji coba peledakan dua bom rakitan Kurnia Widodo di pegunungan di daerah Sumedang, Jawa Barat.

"Hasilnya (ledakannya) sangat dahsyat," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang di Mabes Polri, Senin (9/8/2010).

Edward mengatakan, kelompok teroris tak lagi menggunakan bahan C4 untuk membuat bom. Mereka telah mengganti dengan natrium nitrogliserin. Untuk merakit bom berkekuatan besar itu, mereka dibantu Kurnia Widodo alias Ujang, alumnus teknik kimia angkatan tahun 2000.

"Dia sarjana kimia tahun 2000, ditangkap di Padalarang, Bandung. Dia yang menjadi teknisi dalam laboratorium untuk pembuatan bom," katanya.

Bom yang ditemukan itu mempunyai kekuatan sangat besar. Itu sebabnya, dalam penggerebekan Sabtu lalu, masyarakat diminta segera menjauh. Polisi, kata Edward, akhirnya meledakkan bom itu tadi malam. "Ledakannya sangat besar. Rumah dua lantai itu temboknya sampai bergeser," ujar Edward.

Seperti diberitakan, selain menangkap Ujang, petugas menangkap Fahrul Rozi Tanjung (sebelumnya disebut Fahri Tanjung) serta Hamzah alias Helmi (sebelumnya diduga dua orang, yakni Hamzah dan Hilmi) di Pasir Biru, Cibiru, Bandung. Terduga teroris lain yang juga ditangkap adalah Gofur (ditangkap di Subang) dan Ustaz Kiki Muhammad Iqbal yang ditangkap di Terminal Cileunyi, Bandung. Mereka ditangkap pada hari yang sama, Sabtu lalu.

Berdasarkan keterangan mereka, Tim Densus 88 Antiteror akhirnya berkesimpulan bahwa Abu Bakar Ba'asyir diduga kuat mengetahui dan bahkan ikut merencanakan dan mendanai pelatihan kelompok itu di Aceh beberapa bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kekayaan Miliaran Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

    Kekayaan Miliaran Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

    Nasional
    LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus 'Justice Collaborator'

    LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus "Justice Collaborator"

    Nasional
    Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

    Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

    Nasional
    Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

    Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

    Nasional
    Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

    Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

    Nasional
    Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

    Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

    Nasional
    Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

    Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

    Nasional
    Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

    Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

    Nasional
    TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

    TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

    Nasional
    Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

    Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

    Nasional
    Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

    Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

    Nasional
    KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

    KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

    Nasional
    Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

    Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

    Nasional
    Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

    Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

    Nasional
    Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

    Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com