Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Minta Pendapat Rombongan

Kompas.com - 29/05/2010, 11:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebelum mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (29/5/2010) pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta anggota rombongan yang menyertai perjalanannya ke Norwegia untuk secara sukarela memberikan pendapat tertulisnya tentang aktualisasi Pancasila pada masa sekarang ini dan masa datang.

Pendapat itu akan menjadi masukan bagi Presiden Yudhoyono yang akan menyusun pidato tentang Hari Lahirnya Pancasila, 1 Juni mendatang, di Gedung MPR, Senayan.

Permintaan itu disampaikan Presiden saat berbicara kepada seluruh anggota rombongannya dari kabin VIP Pesawat Kepresidenan Airbus A-330-300 Garuda Indonesia, Sabtu pagi. Menurut Presiden, pada 1 Juni nanti, ia bersama Ketua MPR Taufiq Kiemas akan berpidato mengenai Hari Lahirnya Pancasila.

Dalam catatan Kompas, pidato peringatan Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni ini merupakan pidato pertama yang akan diberikan oleh Ketua MPR dan Presiden. Peringatan Hari Lahirnya Pancasila, 1 Juni 2010, juga tercatat sebagai pertama kalinya acara ini dirayakan secara resmi oleh MPR dan pemerintah.

Menjelang Indonesia merdeka Juni 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk untuk membicarakan dan menyusun dasar-dasar negara, termasuk Pancasila. Selain Bung Karno atau Ir Soekarno, yang berpidato tentang Dasar Negara Pancasila pada 1 Juni 1945, tercatat juga Mohammad Yamin yang ikut menyampaikan pikiran-pikirannya dan mewarnai terbentuknya dasar-dasar negara.

"Saya meminta jasa Saudara untuk menuliskan pandangan tentang Pancasila sekarang ini dan bagaimana aktualisasinya pada masa datang. Tulisan itu diharapkan tidak lebih dari baris. Lima baris saja, itu sudah cukup," pinta Presiden, seraya mengucapkan terima kasih dan berdoa agar anggota rombongan mendapat amal dan berkah melalui pandangan tertulisnya itu.

Seusai menyampaikan permintaannya itu, staf Rumah Tangga Kepresidenan membagi-bagikan kertas folio kosong kepada anggota rombongan, termasuk para wartawan yang menyertai perjalanan Presiden selama empat hari di Norwegia untuk menghadiri Konferensi Perubahan Iklim dan Hutan (Oslo Climate and Forest Conference/OCFC) dan pertemuan bilateral RI dan Norwegia tentang pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (reduction emmisions from deforestation and degration/REDD+) di Oslo, Norwegia.

Setelah pendapat tertulis anggota rombongan dikumpulkan staf rumah tangga, staf Sekretaris Pribadi Presiden Jauhari Arifin ikut membantu mengumpulkan untuk diserahkan kepada Sekretaris Pribadi Presiden Edywan Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com