JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Anggito Abimanyu mengaku sebenarnya sudah memikirkan untuk mengundurkan diri sejak proses APBN-P 2010 bergulir.
Namun setelah Wakil Menteri Keuangan definitif diputuskan, Anggito akhirnya yakin harus kembali ke kampus almamaternya, Universitas Gadjah Mada (UGM), sebagai bentuk sebuah harga diri, bukan sakit hati.
"Enam bulan ini kan saya seharusnya dinobatkan menjadi wakil menkeu, tetapi belum ada kepastian sampai sekarang. Karena sudah ada wakil menkeu definitif, saya punya pilihan kembali ke UGM. Sudah 10 tahun kan (di Kemenkeu). Saatnya saya kembali. Ini suara hati saja bahwa apa pun harus punya sikap tentunya, harga diri terhadap sesuatu," tuturnya di Kemenkeu, Kamis (20/5/2010) malam.
Anggito yang sempat disebut-sebut menjadi wakil menkeu beberapa waktu lalu harus menelan kenyataan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menempatkan Direktur Jenderal Anggaran Anny Ratnawati di posisi itu.
Nama Anggito sempat kontroversial menyusul dugaan kedekatannya dengan Golkar dan PAN, bahkan kedua partai ini dengan terang mengusungnya sebagai calon pengganti Sri Mulyani Indrawati. Anggito menganggap itu sebagai fitnah.
Anggito mengaku tidak ingin menghakimi siapa pun. Namun, ia mencatat ada proses yang harus diperbaiki tanpa merinci lebih jelas proses yang dimaksud.
Anggito mengaku belum mengetahui apakah permohonan pengunduran dirinya yang sudah dilayangkan kemarin telah disetujui. Namun, menurut dia, ini adalah waktu yang tepat baginya pada masa awal siklus APBN 2011.
Niat mundur, seperti yang sudah disebutkannya tadi, sebenarnya sudah bergulir lama. Namun, kebimbangan sempat menyeruak ketika Sri Mulyani juga mengajukan pengunduran diri sebagai Menkeu untuk menjabat sebagai Managing Director World Bank.
"Saya ingin pulang, ingin mengabdi ke instiusi yang membesarkan saya selama ini. Tidak ada kebencian, kekecewaan, hanya kerinduan saya pada kampus dan kebetulan keluarga saya sudah boyongan ke Yogya. Jadi ada baiknya juga setelah 10 tahun saya kembali mengabdi kepada institusi," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.