Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TK Nyanyi Lagu Lama, Pramono Pilih Lagu Padi

Kompas.com - 08/04/2010, 16:31 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Hampir sejam Ketua Umum baru PDI-P Megawati Soekarnoputri tak tampak. Padahal, sedianya skors paripurna yang digelar di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Kamis (8/4/2010), dicabut sekitar pukul 16.00 Wita untuk mendengarkan pengumuman langsung kepengurusan baru DPP PDI-P 2010-2015 dari Mega.

Peserta kongres sudah berkumpul di Agung Room sekitar pukul 16.00. Mereka lantas dihibur oleh suara penyanyi terkenal yang juga kader PDI-P, Edo Kondologit. Edo memandu nyanyi bersama dengan para utusan DPD dan DPC se-Nusantara dengan lagu-lagu perjuangan berirama cepat.

Awalnya, peserta sangat antusias. Bahkan sampai berdiri dan mengusung gambar-gambar Megawati. Namun, menjelang setengah jam waktu berlalu, peserta mulai lelah. Lagu-lagu yang dinyanyikan Edo pun iramanya berubah menjadi lebih pelan. Hingga kemudian, lagu daerah dinyanyikan oleh beberapa peserta kongres.

Tak cukup, Edo lalu menyerahkan mikrofon kepada Anggota DPR RI Effendi Simbolon. Dia pun menyanyikan sebuah lagu lama. Di akhir, Effendi menggaet tangan Taufiq Kiemas untuk berdiri dan bernyanyi bersamanya. Taufiq pun meladeni. "Biarlah yang hitam menjadi putih, janganlah kau sesali lagi," dendang keduanya.

Seusai melantunkan lagu, Effendi lalu menyerahkan mikrofon kepasa mantan Sekjen PDI-P Pramono Anung. Pramono tak menolak, dia langsung menghampiri pemain keyboard dan menyebutkan sebuah judul.

Dengan lantang, Pramono menembangkan sebuah lagu terkenal dari band Padi berjudul "Kasih Tak Sampai". Gaya Pramono yang menyenangkan membuat semua peserta kongres bertepuk tangan. "Tetaplah menjadi bintang di langit, agar cinta kita akan abadi...," lantun Pramono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Sita Rumah Mewah di Summarecon Serpong terkait Kasus Korupsi Timah

Kejagung Sita Rumah Mewah di Summarecon Serpong terkait Kasus Korupsi Timah

Nasional
Pimpinan Komisi X DPR Setuju 'Study Tour' Dilarang: Kalau ke Tempat Wisata, Itu Namanya 'Healing'

Pimpinan Komisi X DPR Setuju "Study Tour" Dilarang: Kalau ke Tempat Wisata, Itu Namanya "Healing"

Nasional
Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

Nasional
Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

Nasional
Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

Nasional
Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Nasional
Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

Nasional
Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

Nasional
PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

Nasional
Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

Nasional
LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi yang Memang Ingin Tetap Dekat dengan Prabowo

Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi yang Memang Ingin Tetap Dekat dengan Prabowo

Nasional
Kementerian KP Terjunkan Penyuluh Perikanan hingga Taruna untuk Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KP Terjunkan Penyuluh Perikanan hingga Taruna untuk Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
3 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Madinah

3 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Madinah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com