DENPASAR, KOMPAS.com — Hampir sejam Ketua Umum baru PDI-P Megawati Soekarnoputri tak tampak. Padahal, sedianya skors paripurna yang digelar di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Kamis (8/4/2010), dicabut sekitar pukul 16.00 Wita untuk mendengarkan pengumuman langsung kepengurusan baru DPP PDI-P 2010-2015 dari Mega.
Peserta kongres sudah berkumpul di Agung Room sekitar pukul 16.00. Mereka lantas dihibur oleh suara penyanyi terkenal yang juga kader PDI-P, Edo Kondologit. Edo memandu nyanyi bersama dengan para utusan DPD dan DPC se-Nusantara dengan lagu-lagu perjuangan berirama cepat.
Awalnya, peserta sangat antusias. Bahkan sampai berdiri dan mengusung gambar-gambar Megawati. Namun, menjelang setengah jam waktu berlalu, peserta mulai lelah. Lagu-lagu yang dinyanyikan Edo pun iramanya berubah menjadi lebih pelan. Hingga kemudian, lagu daerah dinyanyikan oleh beberapa peserta kongres.
Tak cukup, Edo lalu menyerahkan mikrofon kepada Anggota DPR RI Effendi Simbolon. Dia pun menyanyikan sebuah lagu lama. Di akhir, Effendi menggaet tangan Taufiq Kiemas untuk berdiri dan bernyanyi bersamanya. Taufiq pun meladeni. "Biarlah yang hitam menjadi putih, janganlah kau sesali lagi," dendang keduanya.
Seusai melantunkan lagu, Effendi lalu menyerahkan mikrofon kepasa mantan Sekjen PDI-P Pramono Anung. Pramono tak menolak, dia langsung menghampiri pemain keyboard dan menyebutkan sebuah judul.
Dengan lantang, Pramono menembangkan sebuah lagu terkenal dari band Padi berjudul "Kasih Tak Sampai". Gaya Pramono yang menyenangkan membuat semua peserta kongres bertepuk tangan. "Tetaplah menjadi bintang di langit, agar cinta kita akan abadi...," lantun Pramono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.