Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maukah Obama Berdialog dengan Tokoh Islam Indonesia?

Kompas.com - 17/03/2010, 09:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU berharap kepada Pemerintah Indonesia agar tokoh Islam diberikan kesempatan berdialog dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada salah satu bagian kunjungannya di Indonesia. Kesempatan dialog langsung itu lebih baik daripada sebagian umat Islam melakukan demo.

"Saya kira lebih baik kalau kita diberi peluang untuk melakukan dialog sehingga pemerintah harus mau mengajak Barack Obama untuk bertemu para tokoh Muslim Indonesia. Sementara sikap penolakan tidak akan menyelesaikan masalah. Jika ada dialog, posisinya bisa saling menghargai, bukan memunculkan persoalan baru," kata salah seorang kandidat ketua PBNU, Ahmad Bagdja, dalam pernyataan sikapnya, Rabu (17/3/2010).

Kepada para tokoh Muslim yang menolak kedatangan Obama, salah satu Ketua PBNU ini berharap, baiknya memformulasikan secara jelas masalah, kemudian diperjuangkan dalam forum yang lebih jelas.

"Jadi, tidak dengan sikap insidensial. Seolah tokoh baru datang (Obama), bereaksi. Akan tetapi, bagaimana berjuang dalam waktu yang panjang kemudian menggalang solidaritas. Obama adalah tamu negara. Karena itu, pemerintah memiliki pertimbangan untuk menerimanya," ujarnya.

Sebagai tamu negara, Bagdja menegaskan, Obama haruslah diterima dengan baik. Terlebih dalam ajaran Islam diajarkan untuk menghormati tamu. "Obama mengatasnamakan bangsa Amerika Serikat, begitu juga dengan Presiden Yudhoyono. Jadi, tidak bisa diposisikan sebagai musuh. Di Islam, musuh sekalipun ketika bertamu datang ke rumah, harus dihormati," ungkapnya.

Dan, apabila ada kebijakan Obama yang tidak disetujui, ia menyarankan lagi, alangkah lebih baik disampaikan para tokoh Islam melalui sebuah forum. "Misalnya soal Timur Tengah, Irak, Afganistan, dan isu lainnya. NU juga selalu menagih janji Obama yang selama ini dinilai belum teralisasi, seperti penarikan pasukan di Irak dan soal Palestina. NU punya pertanyaan seperti itu," kata Ahmad Bagdja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com