Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Minta SBY Siapkan Dua Pengganti Wapres Boediono

Kompas.com - 19/02/2010, 17:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai membuka siapa yang akan disebut paling bertanggung jawab terkait skandal bail out Bank Century, Rp 6,7 triliun. Melalui salah seorang anggota Pansusnya, Andi Rahmat, fraksinya dalam pandangan akhir akan menyebut nama Wapres Boediono dan Menkeu Sri Mulyani.

"Nama yang bertanggung jawab akan kita sebutkan, Boediono (Gubernur BI) dan Sri Mulyani (Ketua KSSK). Itu konsekuensi jabatan seseorang. Dalam kasus ini apa boleh buat sebab kita temukan pelanggaran. Kami mengambil kesimpulan berdasarkan data, kami siap buka data itu asal tidak dimuat di koran-koran," kata Andi Rahmat dalam diskusi di DPR, Jumat (19/2/2010).


Dikatakan, bangsa Indonesia sudah tahan dengan tekanan. Saat Soeharto jatuh, katanya, bangsa ini tahan. Begitu juga saat Gus Dur jatuh tidak ada apa-apa dan biasa saja.

"Kadang semua terlalu didramatisir seakan-akan hal buruk akan terjadi. Pemilu 2004 dan 2009 aman dan tidak berdarah-darah. Ada pernyataan kalau Sri Mulyani diganti maka ekonomi rusak, itu bentuk dramatisasi. Saya lebih senang kalau Achsanul Qosasih menjadi Menkeu atau sebagai orang Makassar saya akan setuju jika Amir Syamsudin menjadi wakil presiden," katanya diplomatis.

"Pansus (skandal Bank Century) ini adalah proses biasa, dan kalau ada wakil presiden dimakzulkan maka presiden punya hak untuk mengusulkan dua nama. Tolong kita melihat perkara ini jangan terlalu didramatisir. Nah, lobi itu biasanya menjelang akhir pengambilan keputusan, dan kami mencoba mengimbangi itu. Kami mencoba berkeliling menemui Hasyim Muzadi, Wiranto, dan lain-lain. Yang membuat bangsa ini bertahan adalah semangat demokratis, namun tidak disadari oleh lembaga-lembaga negara," urainya.

"Kami tidak berpikir Boediono akan digantikan siapa, kami akan menjadi apa, yang kita mau adalah check and balances," tandas Andi Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com