Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbak Ani, Bukalah Siapa yang Menekanmu

Kompas.com - 12/12/2009, 11:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (Kompak) Fadjroel Rahman menyatakan, publik sekarang makin merasa muak dengan dugaan skandal pencairan dana talangan ke Bank Century, pasca-terungkapnya isi percakapan antara Menkeu Sri Mulyani dan Robert Tantular.

Fadjroel kemudian menyayangkan sikap Menkeu Sri Mulyani yang akan menempuh jalur hukum kepada salah seorang anggota Pansus skandal Bank Century, Bambang Soesatyo, yang mengungkap percakapan itu.

"Bau busuk apakah dari Bank Century yang ingin dilindungi rezim pemerintahan ini? Rakyat semakin muak dan marah dengan semakin besarnya tekenan politik para pejabat rezim pemerintah kepada semua yang berupaya membongkar perampokan uang rakyat di Bank Century," kata Fadjroel, Sabtu (12/12/2009).

Fadjroel mengakui, tekanan terhadap upaya membongkar kasus ini kerap dilakukan.  Kompak, termasuk dirinya, kerap mendapatkan ancaman, termasuk tuduhan makar pada gerakan 9 Desember lalu. Hingga yang terkini, ada upaya dengan cara melakukan somasi kepada anggota Pansus, Bambang Soesatyo, yang mengungkapkan isi rekaman Sri Mulyani dengan Robert Tantular.

"Bagi saya, daripada bersilat lidah dan hantam kromo, lebih baik pemerintah dan Sri Mulyani mendukung upaya membongkar perampokan Century ini. Misalnya, Sri Mulyani berani membuka, siapa saja yang menekannya sehingga membuat policy keliru Bank Century," saran Fadjroel.

"Siapakah sosok yang ditakuti Sri Mulyani? Yang jelas, pasti lebih berkuasa daripada sosok Aburizal Bakrie yang dulu dilawannya ketika minta keistimewaan terhadap Bumi Resources di pasar modal," Fadjroel menambahkan.

Menurut Fadjroel, Kompak kemudian berharap lagi kepada Sri Mulyani untuk mau membuka sosok penguasa yang menekannya. Adapun kepada Bambang Soesatyo, ia berharap Bambang mau membuka isi percakapan Sri Mulyani-Robert Tantular kepada publik agar tidak ada dusta serta fitnah di antara rezim pemerintah dan rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com