Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susno Dapat Dukungan Korban NII KW-9

Kompas.com - 23/11/2009, 16:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat santernya isu pencopotan Komjen Susno Duadji dari jabatan Kabareskrim Mabes Polri beredar, sekelompok organisasi memberi dukungan dan penghargaan terhadap mantan Kapolda Jawa Barat tersebut. Kelompok solidaritas keluarga besar korban gerakan makar dan sesat NII KW-9/Ma'had Al Zaytun menilai Susno tegas dalam menangani kasus gerakan makar oleh Pesantren Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat.

"Kami mengakui Komjen Susno Duadji sebagai oase di tengah padang gersang," ucap anggota solidaritas, Taufik Hidayat, dalam siaran pers yang diterima wartawan, Senin (23/11). Siaran pers tersebut dibagi-bagikan kepada wartawan yang berkumpul di Bareskrim Mabes Polri.

Taufik menjelaskan, pada Oktober 2009, Susno dalam kapasitasnya sebagai Kabareskrim telah mendatangi keluarga korban gerakan NII. Pertemuan itu untuk menindaklanjuti paparan mantan Kapolri Jenderal (Pol) Sutanto dalam Operasi Kresna VII Baintelkam Polri pada Januari 2008.

"Perintah Kapolri Jenderal Sutanto saat itu segera melakukan penegakan hukum kepada gerakan NII. Susno telah menjalankan itu saat menjabat Kapolda Jawa Barat," kata dia. Untuk itu, kata dia, keluarga korban makar NII meminta Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri mempertahankan Susno sebagai Kabareskrim.

"Jika keputusan Presiden melaksanakan rekomendasi Tim Delapan dengan mencopot Kabareskrim, maka kami juga menuntut Presiden dan Wapres mundur," ucap dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com