JAKARTA, RABU — Sejumlah kader Golkar mempertanyakan keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai yang masih adem ayem dan belum memberikan sinyal siapa calon presiden yang akan diusung partai berlambang pohon beringin itu.
Golkar memang menyatakan masih menunggu hasil pemilu legislatif untuk menentukan capresnya. Sementara, Partai Demokrat sudah mantap dengan Susilo Bambang Yudhoyono, dan PDI-P sudah menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai capresnya.
Ketua Dewan Penasihat Golkar Surya Paloh memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Ia mengatakan, posisi Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla yang masih menjabat sebagai wakil presiden membuat Golkar harus menahan diri. "Kenapa belum? Inilah konsekuensi Ketua Umum Golkar yang jadi wapres. Wapres yang harus seia-sekata senasib sepenanggungan dengan presiden. Partai 'terpaksa' harus menanggung risiko ini," ujar Surya Paloh dalam "Pertemuan Nasional Caleg DPR" di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (18/2).
Surya Paloh menyatakan, dirinya memahami munculnya pertanyaan tersebut, baik dari kalangan internal maupun eksternal partai. "Itu pertanyaan yang sehat, partai besar kok belum ada capresnya. Tapi ini strategi kita. Ada manuver taktis, ada goal besar yang ingin kita capai. Ini salah, kalau 50 hari belum ada capres. Harapan saya, tidak terulang lagi di 2014," ujarnya.