Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Muchdi: BAP Saksi Sampah!

Kompas.com - 18/09/2008, 12:53 WIB

Laporan Wartawan Kompas.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KAMIS — Koordinator penasihat hukum Muchdi Pr, Luthfie Hakim, menuding berita acara pemeriksaan (BAP) dua saksi staf TU BIN, Zondhy dan Arifin Rachman, adalah hasil rekayasa.

Dalam persidangan di PN Jakarta Selatan, Kamis (18/9), Luthfie memprotes kesamaan keterangan sampai ke penggunaan titik koma pada BAP keduanya. "Kalau dilihat, jawaban Zondhy dan Arifin itu sama persis. BAP ini rekayasa, sampah! Yang harus dipakai oleh hakim adalah keterangan di persidangan," kata Luthfie seusai persidangan sambil menunjukkan BAP yang menurutnya sama persis.

Jawaban dan penggunaan tanda baca yang sama terjadi pada jawaban atas pertanyaan nomor 4, 5, dan 6. Sementara itu, staf legal Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) Chairul Anam mengatakan, kesaksian keduanya di persidangan memiliki pola yang sama. Hal-hal yang mereka tolak sama, tapi pendeskripsian fakta berbeda.

"Misalnya soal setting meja. Masa sama-sama berada di satu ruangan, mendeskripsikannya bisa berbeda. Demikian pula keterangan soal urusan komunikasi, pertemuan Muchdi dengan Polly, pemakaian handphone, penyuratan. Mereka punya jawaban yang sama, tapi dijelaskan dengan deskripsi yang berbeda. Menurut kami, dua saksi ini tidak jujur," kata Anam.

Sebelumnya, dalam memberikan kesaksian pada kesempatan yang berbeda, Zondhy mengatakan Muchdi mempunyai 3 handphone, sedangkan versi Arifin, Muchdi hanya mempunyai dua handphone. Jawaban berbeda juga disampaikan keduanya mengenai penomoran surat di Deputi V.

Dikatakan Zondhy, sebagai staf TU, ia dan Arifin mempunyai kewenangan memberi penomoran. Namun, menurut Arifin ia tidak mempunyai kewenangan untuk itu. "Sama-sama staf, tugasnya sama, soal kewenangan masa bisa berbeda," ujar Anam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com