Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Tak Mau Ribut soal Bendera ISIS di Polsek Kebayoran Baru

Kompas.com - 05/07/2017, 15:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri tidak mau ribut-ribut terkait penemuan bendera di depan Polsek Kebayoran Lama pada Selasa (4/7/2017) lalu, yang diduga terkait kelompok teror ISIS.

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa bendera itu belum tentu bendera ISIS.

"Mirip ISIS saya katakan. Belum tentu (ISIS). Karena lafal (pada bendera) itu lafalnya umum. Hanya dikonotasikan sebagai bendera ISIS," ujar Tito di Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (5/7/201).

Tito juga mengatakan, bendera itu belum tentu diletakkan oleh pelaku teror. Bisa saja bendera diletakkan oleh kelompok lain yang ingin memperkeruh suasana.

Menurut Tito, kejadian yang awalnya dikira dilakukan pelaku teror, tetapi ternyata dilakukan oleh orang iseng bukan hanya sekali-dua kali ditemukan pihak kepolisian.

"Berapa kali kita ketemu, ternyata yang membuat itu orang iseng. Seperti kasus di Tanjung Balai. Ribut-ribut, kemudian ternyata orang iseng," ujar Tito.

Tito minta jajarannya, terutama bagian hubungan masyarakat, untuk tidak mengekspose peristiwa serupa ke publik untuk menghindari kekhawatiran berlebihan.

"Saya sudah sampaikan ke anggota saya juga di bagian humas. Kalau ada yang ketemu seperti itu enggak usah diekspose ke media. Bisa saja ada orang iseng buat itu," ujar Tito.

"Kalaupun yang membuat teroris misalnya, kita berarti ikut genderangnya dia. Dia maunya semua menjadi panik, senang dia," kata Kapolri.

Oleh sebab itu, jika ada peristiwa serupa, Tito pun meminta jajarannya untuk bekerja secara senyap. Polisi selidiki saja siapa yang melakukan hal tersebut.

Bendera tersebut diketahui pertama kali terpasang di depan Polsek Kebayoran Lama oleh Bripka Billy pada Selasa (4/7/2017) pukul 05.30 WIB. Ia mendengar suara motor berhenti di pinggir jalan. Lantaran merasa curiga, Billy langsung mengecek motor tersebut.

(Baca: Mapolsek Kebayoran Lama Dipasang Bendera ISIS oleh Orang Tidak Dikenal)

Namun, motor itu langsung pergi dan didapati ada bendera yang identik dengan bendera ISIS terpasang di pagar depan Polsek Kebayoran Lama.

Dari peristiwa tersebut diamankan barang bukti bendera warna hitam berukuran kurang lebih 100 sentimeter x 50 sentimeter bertuliskan huruf Arab "LailahaillAllah" dan sebuah botol plastik air mineral berukuran satu liter yang berisikan kertas karton kuning dengan pesan ancaman.

(Baca juga: Terkait Bendera ISIS, Polisi Pelajari CCTV di Polsek Kebayoran Lama)

Kompas TV Markas Kepolisian Sektor Metro Kebayoran Lama diteror.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com