Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Deputi Unit Kerja Pancasila Dilantik, Siapa Saja Mereka?

Kompas.com - 05/07/2017, 12:39 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif resmi melantik tiga orang deputi.

Pelantikan berlangsung secara tertutup di Gedung Sekretariat Kabinet, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/7/2017).

Pelantikan dilakukan berdasarkan Salinan Keputusan Presiden RI Nomor 74/TPA Tahun 2017.

Usai pelantikan, Yudi Latif memperkenalkan satu per satu tiga deputi yang dilantiknya.

Pertama, Anas Saidi sebagai Deputi Bidang Pengkajian dan Materi.

Kedua, adalah Hariyono sebagai Deputi Bidang Advokasi.

Ketiga, Silverius Yoseph Soeharso sebagai deputi bidang Pengendalian dan Evaluasi.

"Deputi-deputi ini mencerminkan keberagaman Indonesia. Dan mengkombinasikan antara kompetensi dan representasi," kata Yudi.

Yudi memaparkan, Anas Saidi adalah sosok yang punya latar belakang pendidikan komplit mulai dari studi filsafat, agama, dan sosiologi.

Ia juga mempunyai jam terbang panjang dalam dunia penelitian di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"Beliau juga aktivis keislaman dengan jaringan luas. Punya banyak studi soal sosiologi agama dan yang menyangkut multikulturalisme Pancasila dan lain-lain. Beliau punya koneksi yang kuat terhadap komunitas muslim," ujar Yudi.

Sementara, Hariyono sebelumnya sempat menjabat Wakil Rektor I Bidang Akademik di Universitas Negeri Malang.

Ia memiliki latar belakang pendidikan sejarah kebangsaan dan Pancasila.

"Saya kira Beliau punya kompetensi dan relasi yang sangat luas dg golongan kebangsaan," kata Yudi.

Sementara, Silverius Yoseph Suharso memiliki latar belakang pendidikan psikologi dan ekonomi.

Ia juga pernah mengikuti pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional.

Dia juga pernah menjabat Kepala Pusat Studi Pancasila di Universitas Pancasila dan punya pengalaman profesional di berbagai dunia swasta, termasuk perbankan.

Yoseph juga dipilih karena dianggap representasi tokoh Katolik. Sebab, belum ada perwakilan Katolik dalam susunan Dewan Pengarah UKP-PIP yang sudah lebih dulu dilantik.

"Oleh karena itu, beliau selain orang yang kompeten, profesional, juga punya vinitas dengan katolisism, karena penganut Katolik," ucap Yudi.

Kompas TV Saya Indonesia Saya Pancasila - Berkas Kompas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com