Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid: Sebagai Saudara Sebangsa Harusnya Saling Memaafkan

Kompas.com - 04/07/2017, 07:00 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, menilai, Idul Fitri kali ini tepat untuk dijadikan momen merekatkan kembali hubungan persaudaraan sebangsa dan setanah air di Indonesia yang sempat merenggang. Itu, salah satunya disebabkan tingginya tensi politik saat Pilkada DKI Jakarta 2017 berlangsung kemarin.

"Momentum (Idul Fitri) tahun ini adalah kita baru saja melewati pergulatan politik yang menyisakan banyak luka. Mau diakui atau tidak, pilkada DKI kemarin menyisakan banyak sekali rasa sakit karena penuh dengan penghujatan dan lain sebagainya," ujar Yenny dalam acara "Satu Meja" di Kompas TV, Senin (3/7/2017) malam.

Karena itu, melalui tradisi saling bersilaturahmi dan memaafkan pada momen Idul Fitri, hendaknya amarah akibat saling menghujat dan menyalahkan juga turut dihilangkan.

(Baca: Saat Keluarga Melepas Rindu dengan Napi di Cipinang pada Hari Lebaran)

Ia melanjutkan, sebagai saudara sebangsa dan setanah air, semestinya masyarakat tidak larut dalam permusuhan yang ditimbulkan oleh perbedaan yang ada, termasuk perbedaan pilihan politik saat pilkada.

"Momen Idul Fitri ini memang adalah momen yang istimewa. Dan terutama di Indonesia karena dalam tradisi bangsa Indonesia ada sebuah tradisi yang unik, hanya ada di Indonesia, tidak ada di ngara lain yaitu tradisi halal bihalal," tutur Yenny.

"Apakah momen ini bisa menjadi momen untuk merekatkan kembali, sangat mungkin dan sangat bisa dan harus kita lakukan. (Sebagai) saudara kan harus saling memaafkan, mengasihi, dan menyayangi," lanjut putri sulung Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid itu.

Kompas TV Seperti apa tradisi Lebaran ala keluarga Yenny Wahid?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com