Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Informasi Simpang Siur, Aparat Diminta Segera Ungkap Pelaku Teror Bom

Kompas.com - 26/05/2017, 12:13 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon meminta aparat segera mengungkap pelaku atau teror bom bunuh diri yang terjadi di Kampung Melayu, Rabu (24/5/2017) malam.

Banyak spekulasi beredar di masyarakat terkait pelaku hingga motif bom bunuh diri tersebut.

"Kita berharap pada aparat keamanan untuk segera mengungkap pelaku yang sesungguhnya, motif yang berada di belakang ini dan juga meluruskan berbagai macam simpang siur yang terjadi," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/5/2017).

"Ada yang mengatakan ini ISIS, ada yang mengatakan ini pelaku yang lain, ada yang bilang ini rekayasa dan sebagainya," sambung dia.

(Baca: Kronologi Ledakan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu)

Di samping itu, pelaku dan motif teror menurutnya perlu segera diungkap karena kejadian ini berdampak pada kondusivitas di tanah air. Termasuk hubungan dengan negara-negara lain.

"Ada travel warning dari beberapa negara, misalnya. Termasuk juga ekonomi maupun yang lain-lain. Saya kira ini adalah satu tindakan yang harus kita kutuk bersama dan tidak boleh terjadi lagi," ucap Politisi Partai Gerindra itu.

(Baca: Teroris ISIS Klaim Serangan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu)

Dari ledakan tersebut, polisi mencatat ada tiga anggota kepolisian yang gugur dalam tugas. Selain itu, ada 6 anggota kepolisian yang mengalami luka berat dan masih dirawat di rumah sakit.

Dari warga sipil, ada 5 korban yang terluka. Mereka terdiri dari sopir Kopaja, mahasiswi, hingga karyawan BUMN.

Kompas TV Teror bom kembali terjadi. Tiga orang polisi tewas saat dua bom meledak di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com