Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sering Jadi Korban Teroris, Polri Diminta Waspada

Kompas.com - 25/05/2017, 11:47 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Hasibuan menganggap pelaku teror bom di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam sengaja dirancang untuk mengincar polisi.

Dari peristiwa tersebut, tiga anggota Polri meninggal dunia. Ia meminta petugas kepolisian meningkatkan kewaspadaan diri dan markasnya untuk mengantisipasi teror serupa.

"Kami minta kepada seluruh jajaran Polri waspada dan tingkatkan pengamanan kepada masyarakat dan juga kepada diri sendiri," ujar Edi melalui keterangan tertulis, Kamis (25/5/2017).

Pasalnya, tak hanya sekali anggota polisi jadi incaran, bahkan terkena imbas ledakan bom oleh teroris. Berdasarkan data Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), dalam dua tahun terakhir, ada empat aksi yang menyasar polisi.

Sebanyak tiga polisi tewas dan empat luka berat. Karena itu lah Edi sangat mengutuk aksi tersebut. Ia menegaskan bahwa perbuatan tersebut harus dihentikan.

"Negara tidak boleh kalah dengan teror. Siapa pun di belakang aksi bom bunuh diri harus diberikan tindakan tegas," kata Direktur Eksekutif Lemkapi itu.

Edi mengusulkan agar anggota Polri yang jadi korban dinaikkan pangkatnya dan keluarganya diperhatikan negara. Mengingat kejadian serupa terus berulang, maka Edi menganggap perlu adanya asuransi jaminan keselamatan bagi anggota Polri.

Baca: Pengamat: Bom Kampung Melayu Bentuk Dendam Teroris kepada Polisi

Ledakan bom terjadi di kawasan Terminal Kampung Melayu pada Rabu pukul 21.00 WIB. Polisi memastikan terjadi dua ledakan di sana. Ledakan itu mengakibatkan sejumlah polisi dan warga sipil meninggal dan luka-luka.

Jumlah korban sekitar 15 orang. Mereka dibawa ke Rumah Sakit Premiere Jatinegara dan Rumah Sakit Polri di Kramatjati, Jakarta Timur.

Kompas TV Wakapolri: Dipastikan karena Bom
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com