Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa Pria yang Terindikasi Terkait Kasus Novel

Kompas.com - 18/05/2017, 16:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, penyidik Polda Metro Jaya kembali memeriksa seorang laki-laki yang dicurigai melakukan penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Pria tersebut berinisial N.

"Ada seseorang dengan inisial N yang sedang diperiksa. Dan ada indikasi ke sana (penyiraman Novel)," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/5/2017).

Namun, kepolisian belum dapat memastikan apakah indikasi itu kuat atau tidak.

Setyo memastikan pihaknya bekerja keras dalam menuntaskan perkara ini. Ia mengatakan, tingkat kesulitan kasus yang ditangani Polri berbeda-beda. Selain perlu banyak waktu, faktor keberuntungan juga menentukan.

"Kita terus bekerja, ada lebih dari lima orang walau ternyata alibinya tidak ada kaitannya dengan kasus yang terjadi," kata Setyo.

Selain mencari bukti, polisi juga mempelajari kira-kira apa motif pelaku. Oleh karena itu, penyidik juga memeriksa orang-orang yang berkaitan dengan aktivitasnya sehari-hari sebagai penyidik KPK.

Salah satunya mantan anggota Komisi II DPR RI Miryam S Haryani, tersangka KPK yang pernah berhadapan dengan Novel dalam persidangan.

Sebagaimana dilansir dari Antara, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, pihaknya menelusuri orang-orang yang memiliki motif dan potensi untuk menyerangan Novel Baswedan, baik dalam rangka pekerjaan mau pun urusan pribadi. Salah satunya, kata dia, adalah Miryam.

Kemudian, ia juga menyebut bahwa polisi tengah memeriksa pria berinisial N.

"Apakah mungkin yang bersangkutan punya orang yang potensi melakukan aksi (penyiraman air keras itu). Sedangkan satu lagi yang sudah viral, kalau tidak salah bernama N," kata Tito.

(Baca juga: Terbuka Kemungkinan Polisi Periksa Pihak Terkait Kasus yang Ditangani Novel)

Ia menjelaskan, N disebut memiliki motif sakit hati terhadap Novel karena menekannya sehingga diamankan personel Polda Metro jaya.

Keberadaan N tersebut sedang didalami untuk mengetahui yang bersangkutan ada hubungan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK itu.

Sebelumnya, polisi mengamankan pria berinisial H dan M, dua orang yang sempat tertangkap CCTV rumah Novel. Namun, bukti-bukti menunjukkan bahwa keduanya tidak berada di lokasi saat kejadian.

Kemudian, polisi menangkap pria berinisial AL. Namun, setelah diperiksa, polisi belum mempunyai cukup bukti untuk mematikan AL merupakan penyerang Novel.

Kompas TV Publik Khawatir Pelaku Teror Novel Tak Terungkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com