Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNESCO Beri Penghargaan "Guillermo Cano" kepada Dawit Isaak

Kompas.com - 04/05/2017, 05:58 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - UNESCO memberikan penghargaan Guillermo Cano kepada seorang jurnalis berkewarganegaraan Eritrea, Dawit Isaak, pada acara puncak peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia 2017, di Jakarta Convention Center, Rabu (3/5/2017) malam.

Penghargaan Guillermo Cano diberikan Direktur Jenderal UNESCO Irina Bogova kepada putri Dawit, Betlehem Isaak.

Dalam pidatonya, Irina mengatakan, sosok Dawit sebagai jurnalis yang memiliki keberanian dalam mewujudkan dan memajukan kebebasan pers di negaranya meski harus mengorbankan dirinya sendiri.

"Penghargaan ini didedikasikan kepada Dawit Isaak, seorang jurnalis yang berperan dalam memajukan kebebasan pers di negaranya," ujar Irina.

Setelah Eritrea merdeka secara de jure dari Etiopia pada 24 Mei 1993, Dawit mendirikan media massa independen pertama bernama Setit.

(Baca: Reaksi Jokowi Saat Ditanya soal Kebebasan Pers di Papua)

Dalam perjalanannya memperjuangkan kebebasan pers, Dawit dipenjara selama 16 tahun tanpa proses pengadilan sejak September 2001.

Bahkan, hingga saat ini tidak ada yang mengetahui di mana Dawit dipenjara.

"Memperjuangkan kebebasan pers yang bersifat fundamental memang memerlukan determinasi dan keberanian," tutur Irina.

Penghargaan Guillermo Cano diberikan UNESCO setiap tahunnya kepada perseorangan atau institusi yang berperan memajukan kebebasan pers.

Nama Guillermo Cano sendiri diambil dari nama seorang jurnalis Kolombia, Guillermo Cano Isaza, yang dibunuh terkait pemberitaannya mengenai kartel narkoba.

Guillermo ditembak di depan kantornya pada 17 Desember 1986.

Sejak tahun 1997, UNESCO resmi menggunakan nama Guillermo sebagai salah satu penghargaan bagi pegiat bidang jurnalistik itu.

Peringatan puncak Hari Pers Sedunia 2017 dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto dan Mendikbud Muhadjir Effendy hadir dalam acara pembukaan, Rabu (3/5/2017) pagi.

Kompas TV Sambut Hari Pers Dunia, Dewan Pers Gelar â??Fun Walkâ??
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com