Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Farhat Abbas Ditanya Penyidik KPK soal Intervensi ke Elza Syarief

Kompas.com - 26/04/2017, 20:27 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Farhat Abbas diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi sekitar tujuh jam di Gedung KPK, Rabu (26/4/2017).

Farhat mengaku dikonfirmasi soal tekanan yang mengarah pada pengacara Elza Syarief.

"Menyangkut keamanan dan kenyamanan Elza, intimidasi, teror. Mungkin untuk cegah jangan sampai proses atau konspirasi korupsi bisa terbongkar. Itu sudah saya ungkapkan ke KPK," ujar Farhat di gedung KPK, Jakarta, Rabu.

Farhat Abbas diperiksa dalam kapasitas sebagai pengacara Elza, yang merupakan pengacara mantan anggota Komisi II DPR RI Miryam S Haryani.

Penyidik, kata Farhat, bertanya soal nama-nama yang pernah disebutkan Miryam kepada Elza, yang diduga melakukan tekanan kepada Miryam. Farhat kemudian menyebutkan beberapa nama.

"Ada inisial JA, kemudian CH, SN ada, MN ada, kemudian ada istri seorang anggota DPR pimpinan juga yang mencoba komunikasi melalui SMS, telepon, maupun Whats App," kata Farhat.

Farhat juga ditanya soal perkenalan Elza dengan pengacara muda bernama Anton Taufik. Ia mengaku memperkenalkan Anton, yang merupakan anak buah pengacara RA, dengan Elza.

RA disebut merupakan petinggi salah satu partai. Pada pemeriksaan pertama, Elza mengaku tidak kenal siapa RA. Namun, setelah pemeriksaan itu dia baru mengingat kembali.

Akhirnya, dalam pemeriksaan kedua, Elza membeberkan soal peranan RA.

(Baca juga: Elza Syarief Sebut Orang yang Diduga Pengaruhi Miryam Anak Buah Elite Parpol)

"Kenapa bisa orang ini jadi bagian kelompok orang yang disebutkan namanya sebagai orang yang mengintimidasi Miryam untuk mencabut BAP," kata Farhat.

Selain itu, Farhat juga ditanya apakah mengenal dua terdakwa kasus e-KTP, Irman dan Sugiharto.

"Saya jelaskan secara umum saja," kata Farhat.

Sebelumnya, Elza mengaku kliennya diancam oleh anggota DPR lain terkait dugaan korupsi e-KTP.

"Ditekan dengan teman-temannya yang ada di dalam dakwaan. Itu memang pernah dikatakan kepada saya," kata Elza di gedung KPK, Jakarta, Rabu (5/4/2017).

(Baca: Kasus E-KTP, Elza Syarief Akui Miryam S Haryani Mendapat Tekanan)

Elza mengatakan, Miryam menceritakan itu saat berada di kantor Elza. Kedatangan Miryam ke kantornya untuk berkonsultasi masalah hukum sebagai teman.

Dalam kesempatan itu, Elza membenarkan adanya kedatangan pengacara muda Anton Taufik. Anton diduga mempengaruhi Miryam S Haryani untuk mencabut berita acara pemeriksaan (BAP) yang disampaikan kepada penyidik KPK.

(Baca juga: 5 Anggota DPR Ini Disebut Ancam Miryam S Haryani terkait Korupsi E-KTP)

Kompas TV KPK menetapkan Miryam S Haryani, mantan anggota komisi II DPR sebagai tersangka baru dalam kasus megakorupsi KTP elektronik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com