JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan gedung baru Bareskrim Polri ditandai dengan ground breaking oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Dalam sambutannya, Tito terkenang saat Polri memperjuangan pembangunan gedung Bareskrim menggantikan gedung lama yang dianggap sudah tua dan tak laik digunakan untuk beroperasi.
Menurut Tito Karnavian, salah satu orang yang berperan besar untul mewujudkan gedung Bareskrim adalah Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Budi Waseso alias Buwas.
Saat pembangunan gedung diusulkan pada 2015, Buwas masih menjabat sebagai Kepala Bareskrim Polri.
"Saya waktu itu sebagai Asrena (Asisten Perencanaan dan Anggaran) Kapolri, beliau (Buwas) yang gigih memperjuangkan," ujar Tito Karnavian di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Pada 2015, pembangunan gedung tidak bisa dilakukan karena terkendala anggaran dan belum ada perencanaan dalam grand design Polri.
Terlebih lagi, Presiden Joko Widodo melakukan moratorium pembangunan markas dan kantor kepolisian, justru mengefektifkan kantor yang sudah ada. Dana pembangunan itu, kata Tito, bisa digunakan untuk infrastruktur pelayanan publik yang lain.
"Tapi itu kecanggihan Buwas yang mampu menembus semuanya dengan alasan untuk pelayanan publik. Karena betul, Bareskrim beri layanan publik," kata Tito Karnavian.
Alasan itu diterima oleh Presiden, Bappenas, DPR RI, dan Kementerian Keuangan. Akhirnya, mulai 2016 lalu, gedung Bareskrim Polri dibongkar dan hari ini dimulai pembangunannya.
Tito sengaja mengundang Buwas secara pribadi dalam seremonial ground breaking ini karena menganggap pembangunan gedung itu tak lepas dari peran Buwas.
"Idenya juga berasal dari Buwas karena kondisinya tidak layak lagi untuk sekelas Bareskrim yang merupakan FBI-nya Indonesia. Tapi gedungnya memprihatinkan," kata Tito.
(Baca juga: Gedung Bareskrim Sudah Tak Layak, Budi Waseso Butuh Gedung Baru)
Pembangunan gedung ditargetkan selesai pada Desember 2018. Selama gedung dibangun, kegiatan operasional Bareskrim Polri untuk sementara dipindahkan ke gedung lain.
Hampir seluruhnya beroperasi di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan di Gambir. Sementara itu, Direktorat Tindak Pidana Korupsi menunpang di gedung Ombudsman RI di Kuningan, Jakarta Selatan.
"Pak Bareskrim sabar-sabar dulu kegiatan di KKP, dan Tipikor di tempat lain," kata Tito Karnavian.
"Ini multiyears hingga 2018, ini akan jadi gedung kebanggaan Polri," tutur dia.
(Baca juga: Kadiv Humas Polri: Biar Kantor Bareskrim Kayak Kantor FBI)