JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum menentukan arah dukungan pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Padahal, pencoblosan putaran kedua akan segera dilaksanakan pada 19 April mendatang.
Terkait hal tersebut, Ketua Umum PPP Romahurmuziy menuturkan pihaknya menyerahkan sepenuhnya arah dukungan kepada dewan pimpinan wilayah (DPW).
"Hak itu diserahkan kepada DPW sebagai garda pemenangan partai di tingkat lapangan," kata Romahurmuziy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/4/2017).
"Begitu pun di pilkada DKI putaran kedua, DPW lah yang membangun komunikasi secara aktif dan intensif dengan paslon yang ada dan parpol yang ada," sambungnya.
Ia menegaskan, pada dasarnya pimpinan pusat memberikan keleluasaan kepada DPW untuk memberikan dukungan kepada pasangan calon manapun.
(Baca: Fadli Zon Yakin Massa PPP Tetap Dukung Anies-Sandi)
Namun, pimpinan pusat memberikan satu rambu bagi DPW, yaitu untuk menjaga kondusivitas pilkada dengan mengacu kepada kondusivitas politik nasional.
Romi, sapaan akrab Romahurmuziy, mencontohkan rivalitas politik pada Pemilu Presiden 2014. Saat itu, peta politik terbelah menjadi dua, yaitu Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Rivalitas tersebut masih berlanjut meski Pilpres telah berakhir. Bahkan semakin memuncak dan dianggap menghambat program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan.
(Baca: Penundaan Deklarasi Tak Pengaruhi Dukungan PPP Romi untuk Ahok-Djarot)
"Itulah yang kita tidak ingin terjadi, apa yang sudah stabil dengan koalisi partai di tingkat nasional tercermin di DKI," kata Romi.
PPP sebelumnya mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni di putaran pertama, namun pasangan tersebut gagal melaju. Suara empat partai pengusung Agus-Sylvi pun diperebutkan.
PAN telah mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Partai Demokrat memilih netral. Terkhir, DPW PKB telah mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.