Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Luncurkan Lima Buku Laporan Kinerja Sepanjang 2012-2017

Kompas.com - 10/04/2017, 17:47 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang berakhirnya masa tugas, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) menerbitkan lima buku yang berisi laporan kinerja KPU periode 2012-2017.

Ketua KPU Juri Ardiantoro mengatakan, kelima buku tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban KPU kepada masyarakat.

Kelima buku itu sudah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR RI Setya Novanto.

"Kelima buku itu adalah bentuk pertanggungjawaban kami kepada publik. Seluruh tanggung jawab kami ada di buku itu. Sudah disampaikan kepada DPR dan Presiden," ujar Juri, saat memberikan kata sambutan di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017).

Kelima buku yang diterbitkan oleh KPU terdiri dari Inovasi Pemilu, Penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014, Penyelenggaraan Pemilu Legislatif 2014, Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2015 dan 2017, dan Potret Partisipasi Pemilih 2014.

Masing-masing buku berisi kelemahan dan catatan yang harus diperbaiki ke depannya.

Dalam buku "Potret Partisipasi Pemilih 2014", KPU mengkompilasi foto-foto unik kegiatan selama penyelenggaraan Pemilu 2014.

Contohnya, saat KPU menggelar pagelaran wayang kulit sebagai salah satu cara meningkatkan partisipasi pemilih.

Selain itu, foto-foto saat KPU menyelenggarakan sosialisasi dan simulasi kepada pemilih kelompok rentan seperti kelompok LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) dan tuna wisma.

Menurut Juri, melalui kelima buku tersebut, Komisioner KPU periode 2012-2017 ingin meninggalkan pengalaman dan pengetahuan kepada masyarakat, khususnya untuk Komisioner KPU 2017-2022 yang akan segera dilantik oleh Presiden Jokowi.

"Kami ingin meninggalkan pengalaman, pengetahuan kepada masyarakat luas, khusus komisioner mendatang. Transfer of memory harus berjalan dengan baik," kata Juri.

Selain itu, Juri juga berharap KPU lebih mandiri karena hal itu selalu menjadi tantangan terbesar.

Dengan demikian, jika ada upaya melemahkan kemandirian, Komisioner KPU yang baru bisa mengantisipasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com