Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Digusur untuk Proyek KA Bandara Soekarno-Hatta, Warga Mengadu ke Ombudsman

Kompas.com - 07/04/2017, 12:42 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan warga Kelurahan Manggarai, Jakarta Pusat, menuntut Ombudsman mengusut dugaan maladministrasi dalam proyek kereta api Manggarai-Bandara Soekarno-Hatta.

Mereka mendatangi Gedung Ombudsman RI, Jumat (7/4/2017), untuk menyampaikan aspirasinya.

Pada Minggu (9/4/2017) mendatang, rumah mereka akan digusur untuk kepentingan pembangunan proyek tersebut.

Menurut Nasrul Dongoran, salah seorang demonstran, sebelumnya tak ada upaya mediasi antara Kementerian Perhubungan maupun PT Kereta Api Indonesia dengan warga.

"Padahal harus ada kesepakatan pembayaran. Bagaimana mungkin kesepakatan belum, pembayaran belum, itu harus sudah digusur," ujar Nasrul, di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Jumat (7/4/2017).

Nasrul mengatakan, belum ada pembahasan soal penyusunan studi kelayakan biaya tanah, kesepakatan biaya ganti rugi, hingga analisis lingkungan hidup.

Bahkan, Kemenhub maupun PT KAI tidak pernah memaparkan masterplan pembangunan jalur tersebut kepada warga.

(Baca: Menengok Perkembangan Pembangunan Stasiun Kereta Bandara di Dukuh Atas)

"Ketertutupan informasi, tak ada transparansi anggaran, ini maladminiatrasi yang merupakan tugas dan tanggungjawab Ombudsman," kata Nasrul.

Menurut Nasrul, maladministrasi merupakan pintu masuk terjadinya korupsi.

Oleh karena itu, ia meminta Ombudsman bertindak dan memberikan rekomendasi kepada penegak hukum untuk mengusut hal tersebut.

"Lakukan penyelidikan kepada Kemenhub sebagai pelaksana teknis. Jangan kemudian proyek strategis nasional ini jadi bancakan koruptor," kata dia.

Nasrul dan beberapa perwakilan warga kemudian diterima oleh Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala.

Menurut Nasrul, Ombudsman akan secepatnya merespons aduan tersebut dan meminta informasi publik yang sedianya diberikan PT KAI kepada warga.

Rencananya, pembangunan stasiun kereta di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dilakukan pada akhir Maret 2017.

Kereta bandara ini akan mulai beroperasi pada Juli 2017 dengan enam kereta berkapasitas 272 penumpang atau dalam 1 hari dapat melayani sebanyak 35.000 penumpang.

Total trek dari kereta bandara ini sejauh 36,3 km.

Hingga Februari ini, proyek pembangunan stasiun itu sudah mencapai 85 persen. Pembangunan stasiun senilai Rp 160 miliar itu sudah dimulai sejak Juni tahun 2015 lalu.

Stasiun tersebut bisa menampung hingga 3.500 penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com