Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Kalau Presiden Tak Puas Kinerja Pembantunya, Pasti Dipecat

Kompas.com - 30/03/2017, 06:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat, menyayangkan pernyataan calon gubernur DKI nomor pemilihan tiga Anies Baswedan yang menyebut tengah berusaha memberhentikan petahana Basuki Tjahaja Purnama dari jabatannya sebagai gubernur.

Menurut Djarot, Anies justru yang pernah diberhentikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dari jabatan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

"Kalau Pak Anies dulu memang pernah dipecat, karena beliau pembantu Presiden. Kalau Presiden tidak puas kinerja pembantunya, ya diberhentikan," kata Djarot saat menghadiri Pengajian bersama Partai Golkar, di Balai Rakyat Bintaro, Jakarta Selatan, Rabu (29/3/2017).

Pada kesempatan itu, turut hadir politisi Partai Golkar Nusron Wahid. Djarot mencontohkan, Nusron juga pembantu presiden. Jokowi menunjuk Nusron menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Jika Nusron tak bekerja dengan baik, Jokowi berwenang untuk memberhentikan Nusron.

"Nah kalau warga Jakarta puas enggak sama kinerja Basuki-Djarot? Survei menunjukkan hampir 75 persen kepuasannya (terhadap pemerintahan Ahok-Djarot)," kata Djarot.

Dia mengklaim, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok-Djarot telah membawa berbagai perubahan. Seperti kali bersih, pegawai yang tak lagi lakukan pungutan liar, pembangunan berjalan, dan lain-lain.

Berdasarkan hasil survei Median, sebesar 56,3 persen responden yang menyatakan puas terhadap kinerja Ahok-Djarot. Sedangkan 30 persen responden lainnya mengaku tidak puas.

Senada dengan hasil survei Median, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut, 73,5 persen responden menyatakan sangat puas atau cukup puas dengan kinerja Ahok. Kemudian 25,2 persen menyatakan kurang puas atau tidak puas. Hanya 1,3 persen responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Pada acara Mata Najwa yang ditayangkan Senin (27/3/2017) malam, Najwa Shihab  menyebutkan bahwa persepsi kepemimpinan Ahok adalah ceplas ceplos, apa adanya, mudah marah, dan mudah memecat anak buah. Anies dipersepsikan santun, tidak tegas, dan tidak berani pecat anak buah.

Saat menanggapi hal itu, Anies menyebut dirinya tengah berusaha memberhentikan Ahok dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Tidak mungkin memberhentikan anak buah? Sekarang saja saya sedang berusaha memberhentikan Pak Basuki dari gubernur. Jadi bagaimana kita enggak berani (pecat), apalagi anak buahnya, gubernurnya aja mau diberhentiin," kata Anies.

Lihat juga: Ahok vs Anies di Mata Najwa, Siapa yang Menang?

Ahok kemudian mengatakan bahwa pihak yang bisa memecat dirinya adalah warga Jakarta.

"Kontrak saya sampai Oktober 2017. Dalam hal ini, saya memang anak buahnya Pak Anies. Karena saya pelayan warga Jakarta, jadi kalau (Anies) mau mecat saya, bukan sebagai calon gubernur tapi sebagai warga DKI," kata Ahok.

Baca juga: Ahok Sedih Anies Ingin Pecat Dirinya dari Jabatan Gubernur DKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com