Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno Marsudi Apresiasi Perusahaan Malaysia yang Melindungi TKI

Kompas.com - 16/03/2017, 09:12 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kunjungannya ke Malaysia pada 15 hingga 17 Maret 2017, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengunjungi beberapa perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja Indonesia (TKI).

Menlu Retno Marsudi blusukan ke Ladang Pelam, KLK Berhad, untuk bertemu dengan para pekerja migran Indonesia.

Setelah berkunjung ke ladang sawit, Retno melanjutkan blusukan-nya ke pabrik elektronik Plexus Manufacturing Sd. Bhd. Terdapat lebih dari 2.000 TKI yang didominasi oleh pekerja perempuan, yang bekerja di pabrik ini.

Kunjungan tersebut merupakan bentuk apresiasi dan dukungan dari Pemerintah Indonesia kepada pihak perusahaan yang dinilai paling kooperatif dan memiliki kerja sama yang baik dalam menyelesaikan masalah-masalah dan memfasilitasi keperluan TKI.

"Kerja sama tersebut telah memberi bobot pada upaya perlindungan TKI di wilayah kerja KJRI Penang," ujar Retno melalui keterangan tertulis, Kamis (16/3/2017).

(Baca juga: Temui TKI dan WNI, Menlu Retno "Blusukan" ke Ladang Sawit di Malaysia)

Setelah kunjungannya ke Plexus, Retno juga meninjau shelter pelayanan keimigrasian dan kekonsuleran di KJRI Penang.

Di sela-sela kunjungannya itu, Retno sempat meresmikan peluncuran File Tracking System (Pemantauan Pembuatan Paspor Secara Online) dan cashless policy (kebijakan nontunai) dalam pembayaran Dokumen/Jasa pelayanan Kekonsuleran dan Keimigrasian.

Sejak 22 Desember 2014, KJRI Penang telah melaksanakan pelayanan paspor RI menggunakan SIMKIM (Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian) yang terhubung secara online dengan database Jakarta.

Melalui sistem tersebut, data pemohon paspor akan terintegrasi dengan data di PUSDAKIM dan tingkat keamanan (sekuritas) lebih terjamin.

Kunjungan Menlu Retno Marsudi ke Penang dan Johor Baru pada 15 hingga 17 Maret 2017 dilakukan dalam rangka meningkatkan kerja sama dengan Malaysia terkait penguatan perlindungan dan pelayanan warga negara Indonesia (WNI).

(Baca: Menlu ke Malaysia untuk Eratkan Kerja Sama Perlindungan-Pelayanan WNI)

Peningkatan pelayanan dan perlindungan WNI di Malaysia menjadi hal yang penting sebab ada sekitar 1,4 juta WNI yang secara resmi tercatat di KBRI bekerja di Malaysia.

Tercatat ada sekitar 80 ribu WNI yang tinggal di Penang. Sedangkan di Johor Baru, ada sekitar 347 ribu WNI.

Kompas TV 315 WNI Ilegal Ini Dideportasi dari Malaysia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Nasional
Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Nasional
Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Nasional
Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Nasional
Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Nasional
Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Nasional
KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

Nasional
Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com