Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Keberagaman Masih Jadi Tantangan Bagi Dunia Jurnalistik

Kompas.com - 14/03/2017, 23:59 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Nilai-nilai keberagaman masih menjadi tantangan tersendiri untuk diwujudkan di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Salah satunya mewujudkan nilai keberagaman di dalam dunia jurnalistik.

Hal itu terungkap saat diskusi sekaligus bedah buku “Jurnalisme Keberagaman untuk Konsolidasi Demokrasi” di Jakarta, Selasa (14/3/2017).

Usman Kasong, penulis buku tersebut, menilai insan media masih dihadapkan sejumlah kendala dalam menayangkan produk jurnalistik yang mengangkat tema toleransi.

Kendala itu tak hanya soal konten, tetapi juga tantangan dari internal perusahaan media.

“Tantangan jurnalisme keberagaman bisa datang dari pemilik, dari pengiklan,” ujarnya.

Menurut dia, masih ada sejumlah media yang tidak menggunakan prinsip keberagaman di dalam menyajikan konten pemberitannya. Misalnya, dalam pertikaian yang menimpa kelompok minoritas yang berada pada satu suku atau agama yang sama.

Sering kali, kata dia, kelompok minoritas diserang oleh kelompok mayoritas yang intoleran. Namun, pemilihan kata yang digunakan bukanlah "penyerangan", melainkan bentrokan.

“Kalau bentrok ini posisinya sama-sama di tengah. Tapi ini, dia jelas-jelas diserang,” ujarnya.

Kondisi itu, kata dia, diperparah dengan belum adanya satu pemahaman yang sama antara pimpinan dengan bawahan di media. Padahal, menurut dia, seharusnya ada pemahaman yang sama antara pimpinan media dengan jurnalis di lapangan dalam membuat berita terkait keberagaman.

“Seringkali, jurnalisnya sudah bener, redakturnya enggak bener. Karena dia (redaktur) engak belajar jurnalisme keberagaman,” kata dia.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, ia menambahkan, dibutuhkan pemahaman yang sama dalam memahami nilai-nilai pluralisme dan kebhinekaan. Di samping, kata dia, pemahaman yang sama dalam persoalan ideologi.

“Bahwa semua kita sebetulnya punya ideologi, tinggal persoalannya ideologi apa yang jadi pilihan hidup kita. Dalam konteks keberagaman, tidak bolah lain bahwa ideology kita harus keberagaman,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Nasional
Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Nasional
Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Nasional
KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

Nasional
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Nasional
Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Nasional
Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

Nasional
MKMK Diminta Pecat Anwar Usman Usai Sewa Pengacara KPU untuk Lawan MK di PTUN

MKMK Diminta Pecat Anwar Usman Usai Sewa Pengacara KPU untuk Lawan MK di PTUN

Nasional
Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

Nasional
Hari Pertama Penerbangan Haji, 4.500 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Pertama Penerbangan Haji, 4.500 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Ajak Masyarakat Sultra Doa Bersama supaya Bantuan Beras Diperpanjang

Jokowi Ajak Masyarakat Sultra Doa Bersama supaya Bantuan Beras Diperpanjang

Nasional
World Water Forum Ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

World Water Forum Ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

Nasional
Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

Nasional
MKMK Sudah Terima Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman

MKMK Sudah Terima Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com