JAKARTA, KOMPAS.com – Nilai-nilai keberagaman masih menjadi tantangan tersendiri untuk diwujudkan di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Salah satunya mewujudkan nilai keberagaman di dalam dunia jurnalistik.
Hal itu terungkap saat diskusi sekaligus bedah buku “Jurnalisme Keberagaman untuk Konsolidasi Demokrasi” di Jakarta, Selasa (14/3/2017).
Usman Kasong, penulis buku tersebut, menilai insan media masih dihadapkan sejumlah kendala dalam menayangkan produk jurnalistik yang mengangkat tema toleransi.
Kendala itu tak hanya soal konten, tetapi juga tantangan dari internal perusahaan media.
“Tantangan jurnalisme keberagaman bisa datang dari pemilik, dari pengiklan,” ujarnya.
Menurut dia, masih ada sejumlah media yang tidak menggunakan prinsip keberagaman di dalam menyajikan konten pemberitannya. Misalnya, dalam pertikaian yang menimpa kelompok minoritas yang berada pada satu suku atau agama yang sama.
Sering kali, kata dia, kelompok minoritas diserang oleh kelompok mayoritas yang intoleran. Namun, pemilihan kata yang digunakan bukanlah "penyerangan", melainkan bentrokan.
“Kalau bentrok ini posisinya sama-sama di tengah. Tapi ini, dia jelas-jelas diserang,” ujarnya.
Kondisi itu, kata dia, diperparah dengan belum adanya satu pemahaman yang sama antara pimpinan dengan bawahan di media. Padahal, menurut dia, seharusnya ada pemahaman yang sama antara pimpinan media dengan jurnalis di lapangan dalam membuat berita terkait keberagaman.
“Seringkali, jurnalisnya sudah bener, redakturnya enggak bener. Karena dia (redaktur) engak belajar jurnalisme keberagaman,” kata dia.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, ia menambahkan, dibutuhkan pemahaman yang sama dalam memahami nilai-nilai pluralisme dan kebhinekaan. Di samping, kata dia, pemahaman yang sama dalam persoalan ideologi.
“Bahwa semua kita sebetulnya punya ideologi, tinggal persoalannya ideologi apa yang jadi pilihan hidup kita. Dalam konteks keberagaman, tidak bolah lain bahwa ideology kita harus keberagaman,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.