Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Mau Bikin Klub Presiden dan Mantan Presiden, Buat Saja Grup 'Whatsapp'"

Kompas.com - 10/03/2017, 11:42 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai, usulan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, terkait pembentukan wadah komunikasi antara presiden dengan mantan-mantan presiden, tidak urgen.

Usulan itu disampaikan SBY saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/3/2017).

Saat mendengar usulan SBY, Presiden Jokowi hanya tertawa.

“Itu cuma keinginan SBY agar gampang minta waktu ketemu Pak Jokowi serta ingin sering ketemu Ibu Megawati. Makanya, Jokowi yang waras tertawa saja,” kata Arief, melalui pesan singkat, Jumat (10/3/2017).

Arief menyarankan agar SBY berhenti dari aktivitas politik.

Menurut dia, jauh lebih bijak jika SBY menjadi seorang negarawan dan aktif untuk mempersiapkan calon pemimpin di masa depan.

(Baca: SBY Usul Ada Klub Presiden dan Mantan Presiden, Jokowi Tertawa)

“Kalau mau bikin klub presiden dan mantan presdien, enggak perlu formal. Buat saja group chatting Whatsapp sesama presiden dan mantan presiden. Sehingga tidak mengganggu waktu presiden yang sedang memerintah untuk bekerja buat rakyat,” ujar dia. 

Arief mengatakan, SBY sebaiknya mencontoh mantan pemimpin negara-negara lain seperti China dan Amerika Serikat.

Ketika sudah tak berkuasa, mereka jarang mengkritisi pemerintahan yang sedang berjalan.

Ia beranggapan, kritik yang disampaikan seorang mantan presiden akan membuat masyarakat bingung dan rawan adu domba.

(Baca: Ketika SBY Lebih Banyak Bicara daripada Jokowi)

“Kalau pun ada usulan untuk pemerintahan yang baru cukup japri (jalur pribadi) lewat Whatsapp saja. Terjamin kok enggak bisa disadap,” kata dia.

Keinginan SBY untuk bertemu Jokowi akhirnya terwujud pada Kamis kemarin. Dalam pertemuan itu, SBY menyampaikan sejumlah hal, termasuk mengklarifikasi sejumlah tudingan yang dinilainya menyudutkannya. SBY juga berharap komunikasi antara presiden yang tengah menjabat dengan presiden sebelumnya berlangsung baik.

Kompas TV Hari ini, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan keduanya diawali dengan makan siang dan dilanjutkan dengan mengobrol empat mata di teras Istana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com