Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Megawati, Presiden Afsel Mengaku Senang Kunjungi Indonesia

Kompas.com - 08/03/2017, 15:49 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma berterima kasih kepada Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri karena telah menerimanya dengan ramah.

Jacob mengaku senang atas kunjungan ke Indonesia dan persahabatan kedua negara yang telah terjalin lama.

"Kami menyampaikan rasa terima kasih dan hormat kepada Ibu Megawati," kata Jacob di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/3/2017).

Jacob mengaku bahwa kunjungannya kali ini ke Indonesia terkait dengan Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean RIM Association (IORA). Adapun hari ini, menjadi hari terakhir bagi dirinya untuk berada di Indonesia.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma mengunjungi mantan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/3/2017). Jacob Zuma mengunjungi Megawati Soekarnoputri membahas hubungan pemerintahan, ekonomi, dan kerjasama partai politik.
Jacob mengaku menaruh hormat kepada Megawati. Sebab, menurut Jacob, Megawati merupakan ketua partai yang memiliki peran besar terhadap pemerintahan.

Hal ini sejalan dengan pemikiran pihaknya yang juga menaruh perhatian besar terhadap partai.

"Karena bagi kami partai berperan besar terhadap pemerintahan," kata Jacob.

(Baca: Megawati Merasa Terhormat Dikunjungi Presiden Afrika Selatan)

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma mengunjungi mantan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/3/2017). Jacob Zuma mengunjungi Megawati Soekarnoputri membahas hubungan pemerintahan, ekonomi, dan kerjasama partai politik.
Dalam pertemuan yang berlangsung siang hari ini, Jacob mengatakan, kedua pihak membahas banyak hal. Di antaranya, mengenai pemerintahan dan ekonomi.

Dalam pertemuan itu juga dibicarakan mengenai hubungan kerja sama yang diharapkan tidak hanya terbatas antara pemerintah dengan pemerintah, tetapi antar-partai politik.

"Apa yang dapat kita lakukan untuk mempererat hubungan dan juga hubungan partai," kata Jacob.

Kompas TV Presiden Joko Widodo membuka Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (KTT IORA) yang dihadiri sejumlah menteri luar negeri negara-negara anggota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com