Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Penambahan Keamanan Raja Arab Saudi Pasca-Bom Bandung

Kompas.com - 28/02/2017, 13:41 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Edy Rahmayadi menuturkan bahwa tidak ada penambahan personel pasukan Pasukan Gabungan Pengamanan Raja Arab Saudi pasca-teror bom di Taman Pandawa, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/8/2017).

Edy mengatakan, peristiwa teror bom tersebut tidak mempengaruhi seluruh rangkaian acara kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia pada 1 hingga 9 Maret 2017.

"Tidak ada tambahan-tambahan bagi yang bertugas secara langsung pada lazimnya pengamanan," ujar Edy usai menggelar apel pasukan komando gabungan dalam rangka operasi pengamanan VVIP kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (28/2/2017).

Meski demikian, lanjut Edy, seluruh pasukan yang dimiliki oleh TNI dan Polri akan disiagakan jika sewaktu-waktu muncul potensi gangguan keamanan. Pasukan tersebut siap digerakkan di bawah komando Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI.

"Mereka standby kapan saja digerakkan, mereka siap bergerak. Di sini ada Asops TNI yang berwenang untuk menggerakkan atas nama panglima TNI," kata Edy.

Selain itu, Edy juga mengatakan, jajarannya telah melakukan antisipasi dan pemetaan titik-titik wilayah yang dianggap rawan.

"Titik kerawanan sudah kami baca. Sudah pasti itu, kami tak bisa anggap enteng, makanya kami antisipasi. Semua kemungkinan bisa terjadi," ucapnya.

Sebanyak 5.384 personel keamanan dikerahkan dalam operasi pengamanan kunjungan Raja Arab Saudi selama berada di Indonesia.

Pasukan gabungan tersebut berasal dari unsur TNI dan Polri, yang terdiri dari 20 personel Koopspam, 222 personel Satgaspam VIP, 1.289 personel Satgaspam Wilayah I, 515 personel Satgaspam Wilayah II dan 3.308 Satgaspam Wilayah III.

(Baca juga: Dubes Arab Saudi Percayakan Polri Amankan Raja Salman)

Rencananya Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud akan membawa rombongan besar saat berkunjung ke Indonesia. Rombongan diperkirakan berjumlah 1.500 orang, 10 menteri, dan 25 pangeran.

Kunjungan kenegaraan Raja Salman akan berlangsung dari 1-3 Maret. Sementara itu, dari 4-9 Maret, Raja Salman dan rombongan akan berada di Bali untuk beristirahat.

Kompas TV Peristiwa peledakan bom panci di bandung, Jawa Barat terjadi hanya dua hari sebelum berlangsungnya kunjungan raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulaszis Al-Saud ke Indonesia. Pemerintah Saudi memastikan kunjungan rasa Salman tidak terganggu dengan peristiwa di Bandung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com