Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pemerintah Masih Tunggu Kajian Jepang

Kompas.com - 31/01/2017, 16:31 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah hingga kini masih menunggu proposal yang diserahkan Jepang untuk menggarap proyek kereta Jakarta-Surabaya.

Proposal itu diharapkan dapat menawarkan gagasan proyek kereta dengan inovasi teknologi namun tetap dengan anggaran yang terjangkau.

"Kami menunggu proposal, mungkin akhir tahun baru tahu apa yang akan dilakukan," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (31/1/2017).

Adapun proposal yang ditunggu yakni untuk pengerjaan proyek kereta cepat maupun kereta semi cepat. Keduanya nanti akan menggunakan lahan yang sama sebagai jalur konektivitas.

Namun bedanya, ia menuturkan, untuk semi cepat akan menggunakan cara dengan menggandakan rel serta elektrifikasi dan menghilangkan lintasan sebidang.

Diharapkan nantinya laju kecepatan kereta kurang lebih mencapai 150 kilometer per jam.

"Tapi kalau high speed, maka dengan tanah yang sama kita elevated. Berarti jalannya ada dua, ada yang di bawah dan di atas. Tidak ada gangguan terhadap kecepatan, karena lintasan sebidang otomatis tidak ada," ujarnya.

"Dan dengan teknologi yang baru kecepatan bisa maksimal lebih dari 200 kilometer," kata dia.

Meski demikian, ia tak menampik, bila biaya untuk membangun elevated line lebih tinggi dibandingkan teknologi biasa.

Kendati enggan menyebut secara rinci anggaran yang diperlukan, Budi Karya menuturkan, teknologi itu mampu menyelesaikan sejumlah persoalan yang ada.

Untuk itu, ia mengatakan, pemerintah masih menunggu kajian yang dilakukan Jepang saat ini.

Kompas TV Jepang Akan Bangun Kereta Cepat di Indonesia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com