Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kecam Serangan Teror Saat Pergantian Tahun di Istanbul

Kompas.com - 02/01/2017, 06:22 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia mengecam serangan teror yang terjadi di kelab malam Reina di kawasan Ortakoy, Istanbul, Turki.

Serangan itu terjadi pada dini hari sekitar pukul 01.30 waktu setempat pada perayaan tahun baru 2017.

"Pemerintah Indonesia menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga korban dan mengharapkan kesembuhan bagi para korban luka akibat teror tersebut," seperti dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri, Minggu (1/1/2017).

Akibat teror itu, sebanyak 39 orang meninggal dunia. Enam belas orang di antaranya adalah warga negara asing.

Lima orang warga Turki dan delapan belas masih dalam proses indentifikasi. Adapun korban luka-luka mencapai 69 orang.

Hingga kini, belum terdapat laporan mengenai adanya warga negara Indonesia yang menjadi korban. Konsulat Jenderal RI Istanbul bekerja sama dengan otoritas setempat untuk memantau perkembangan situasi.

(Baca: Serangan Teror di Istanbul, Tidak Ada WNI Menjadi Korban)

Selain itu, KJRI Istanbul juga mendatangi beberapa rumah sakit dan lokasi lainnya untuk memastikan keselamatan WNI.

KJRI mengimbau kepada 1.050 WNI di Istanbul untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari wilayah rawan.

KJRI juga meminta WNI untuk terus mengikuti perkembangan situasi setempat. KJRI Istanbul menyediakan saluran telepon khusus atau hotline bagi WNI untuk mendapatkan informasi perkembangan situasi.

WNI dapat menghubungi Dandy Suparan, Korfung Protokol Konsuler, di nomor +90 531 453 0351 dan Ida Humaidah +90 531 983 1534.

Seperti dikutip BBC News, laporan saksi mata menyebutkan serangan terhadap pengunjung kelab malam Reina di wilayah Ortakoy itu dilakukan oleh seseorang yang mengenakan kostum Sinterklas dan berbahasa Arab.

“Seorang teroris dengan senjata laras panjang secara brutal menembakkan peluru ke orang-orang yang sedang merayakan Tahun Baru,” ujar Gubernur Vasip Sahin dalam penjelasannya, Minggu (1/1/2017).

(Baca: Serangan di Kelab Malam Istanbul, 35 Tewas)

Pada saat serangan berlangsung, ada sekitar 700 orang di dalam kelab malam itu. Beberapa di antara mereka melompat ke Sungai Bosphorus untuk menyelamatkan diri.

Istanbul sebenarnya dalam kondisi siaga dengan menugaskan 17.000 polisi menyusul beberapa serangan teror akhir-akhir ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com