Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat TNI Enam Kali Jatuh Sepanjang 2016, Komisi I Akan Panggil Kemenhan

Kompas.com - 19/12/2016, 06:03 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I akan mengundang Kementerian Pertahanan dan TNI untuk meminta penjelasan terkait sejumlah peristiwa kecelakaan pesawat TNI pada tahun 2016 ini.

Peristiwa jatuhnya pesawat Hercules jenis C 130 A-1334 milik TNI AU di Timika-Wamena, Papua, Minggu (18/12/2016) pagi, menjadi kecelakaan yang keenam kalinya terjadi sepanjang 2016.

"Komisi I melalui Panja Alutsista TNI akan mengundang pihak Kemenhan atau TNI dan meminta penjelasan atas kecelakaan pesawat TNI di 2016 ini," kata Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyhari, melalui keterangan tertulis, Minggu.

DPR juga akan meminta penjelasan dari Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang mengawasi kelayakan kontrak setiap alutsista TNI.

(Baca: Kronologi Jatuhnya Pesawat Hercules Menurut TNI AU)

Investigasi secara menyeluruh, ta Abdul, harus dilakukan untuk mengetahui kelayakan dan keselamatan operasi seluruh pesawat TNI hasil peremajaan yang diperoleh dari luar negeri.

"Komisi I minta agar TNI melakukan investigasi secara tuntas atas jatuhnya pesawat Hercules C-130 mengingat usia peremajaan pesawat hasil hibah RAAF (Royal Australia Armed Forces) tersebut baru saja diserahterimakan 10 bulan lalu," ujar Politisi PKS itu.

Ia mengatakan, peremajaan pesawat dari hibah luar negeri seharusnya melibatkan industri pertahanan nasional, dalam hal ini PT Dirgantara Indonesia.

PTDI perlu dilibatkan secara optimal sehingga peremajaan tersebut dijamin kelayakan operasinya.

(Baca: KSAU Kirim Tim Investigasi ke Wamena terkait Jatuhnya Pesawat Hercules)

Adapun pesawat Hercules C-130 itu mengangkut 12 kru dan satu orang penumpang.

Sebanyak 12 kru pesawat yang tewas itu rencananya akan dibawa ke Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, untuk upacara penghormatan terakhir.

Kompas TV Pesawat Hercules Milik TNI Jatuh di Pegunungan Wamena
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com