Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MA Tak Mau Campuri Kasus Pegawainya yang Cakar Polisi di Jatinegara

Kompas.com - 13/12/2016, 22:39 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabiro Hukum dan Humas Mahkamah Agung (MA) Ridwan Mansyur membenarkan bahwa pengemudi perempuan yang mengamuk dan menyerang Aiptu Su di Jalan Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (13/12/2016) pagi, merupakan pegawai MA bernama Dora Natalia.

"Tadi saya kroscek ke bagian pegawai. Yang bersangkutan merupakan pegawai perencanaan," ujar Ridwan, saat dihubungi, Selasa (13/12/2016).

Ia mengatakan, MA tidak akan ikut campur dalam persoalan tersebut.

Kejadian itu menjadi tanggung jawab Dora sendiri.

"Dia bukan dalam pelaksanaan tugas, jadi atas pribadi," kata dia.

Oleh karena itu, MA menyerahkan persoalan tersebut kepada pihak berwajib.

"Seperti biasa, setiap perbuatan hukum, kami serahkan kepada yang berwajib, semoga bisa selesai dengan baik. Setiap orang yang berbuat harus bertangung jawab," kata dia.

(Baca: Seorang Ibu Mengamuk, Pukuli dan Cakar Polisi di Jatinegara)

Sebelumnya, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana membenarkan adanya Anggota polisi yang jadi sasaran amukan seorang ibu-ibu.

Polisi yang menjadi sasaran kemarahan ibu-ibu tersebut berinisial Aiptu Su dan sudah membuat laporan di Polres Metro Jakarta Timur.

"Betul (kejadiannya), korbannya (anggota polisi) sudah melapor," kata AKBP Sapta, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa siang.

Aiptu Su, menurut AKBP Sapta, merupakan anggota Polantas Polda Metro Jaya.

Ia sedang diperbantukan untuk mengamankan jalur transjakarta.

Akibat kejadian tersebut, Aiptu Su menderita luka cakar.

Kejadian ini juga sudah viral di media sosial. Pelakunya tampak seorang wanita berbaju biru tua gelap, dengan kerudung warna ungu.

Ibu tersebut mengendarai Toyota Avanza putih. Ia tersebut terlihat berbicara dengan nada tinggi dan mengatai petugas.

Dia sempat menarik-narik baju petugas. Kejadian itu menyebabkan kemacetan karena posisi mobil pelaku berada di tengah jalan.

Para pengendara terlihat tak henti mengklakson, tetapi tak terlihat ada yang berusaha melerai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com