Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto Bantah DPP dan Wanbin Golkar Tak Kompak soal Pergantian Ketua DPR

Kompas.com - 28/11/2016, 20:04 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto membantah sempat terjadi ketidakkompakan antara DPP dan Dewan Pembina partainya.

Ketidakkompakan tersebut terkait pengajuan Novanto untuk menggantikan Ade Komarudin sebagai Ketua DPR.

"Enggak, enggak ada (ketidakkompakan)," ujar Novanto setelah bertemu Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie di Bakrie Tower, Jakarta Selatan, Senin (28/11/2016).

Justru, Novanto mengaku aktif menjalin komunikasi dengan Aburizal, beberapa waktu terakhir.

"Saya justru banyak belajar karena Pak Aburizal Bakrie punya pengalaman yang luar biasa dan mempunyai kemampuan. Untuk itu, saya selalu mengadakan diskusi-diskusi langsung," ujar dia.

Buktinya, kata Novanto, kini DPP dan Dewan Pertimbangan Golkar sepakat soal pergantian posisi Ade Komarudin sebagai Ketua DPR. Novanto pun siap menggantikan Ade.

(Baca: Dewan Pembina dan DPP Golkar Sepakat Majukan Novanto Jadi Ketua DPR)

"Apa yang menjadi kepercayaan Ketua Dewan Pembina kepada saya, untuk saya pertanggungjawabkan sebaik-baiknya untuk bisa membesarkan partai dan kewajiban bekerja sama dengan pemerintah," ujar Novanto.

Diberitakan, Rapat Pleno DPP Partai Golkar, Senin (21/11/2016), memutuskan bahwa Setya Novanto kembali diajukan sebagai Ketua DPR RI menggantikan kader Golkar yang lainnya, Ade Komarudin.

Namun, Dewan Pembina Partai Golkar merespons keputusan tersebut dengan berkirim surat kepada pimpinan DPR. Wanbin Golkar berpendapat bahwa keputusan itu belum dibahas antara DPP dan Wanbin Golkar.

(Baca: Aburizal dan Akbar Harap Ketua Umum Partai Golkar Tak Rangkap Jabatan)

Namun, berdasarkan pembicaraan antara Novanto dan Aburizal, Senin siang hingga sore, Wanbin Golkar mengubah haluan menyepakati keputusan rapat pleno DPP partai beringin tersebut.

Kompas TV Rencana Pengembalian Setnov sebagai Ketua DPR

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com