Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Kalau Makar Bukan Urusan Polisi Saja, melainkan TNI Juga

Kompas.com - 21/11/2016, 17:28 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyatakan kesiapan mengerahkan prajuritnya untuk menghadapi aksi demonstrasi pada 25 November mendatang.

Informasi kepolisian menyatakan bahwa sekelompok massa hendak "menduduki" DPR RI dan menggulingkan pemerintah.

"Kami awasi terus 24 jam. Bila tindakan makar maka bukan urusan polisi saja, melainkan urusan TNI juga," ujar Gatot di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/11/2016).

Oleh karena itu, intelijen TNI dan Polri akan bekerja sama untuk mencari "sutradara" dan aktor di balik tindakan melawan hukum itu.

Untuk mencegah tindakan makar, maka polisi dan TNI akan menjaga ketat sekitar Gedung DPR/MPR.

"Kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mereka ikut bertanggung jawab. Bukan hanya mereka yang mengajukan izin ke polisi," kata Gatot.

Gatot mengatakan, TNI telah mempersiapkan segala kemungkinan yang bisa terjadi dari aksi demonstrasi nanti.

TNI dan Polri pun memetakan obyek vital yang harus dilindungi dan dikerahkan pengamanan ekstra.

"Kalau ada (perlawanan), penjarakan. Masyarakat biasa saja yang melihat suatu kejadian, ada pembiaran, dihukum," kata Gatot.

Gatot pun meminta prajuritnya yang berhadapan dengan massa nanti tidak menggunakan senjata. Jadi, dengan tangan kosong, prajurit TNI bersama personel Polri berupaya merebut senjata yang digunakan massa.

"Saya perintahkan rampas senjatanya, kembalikan, saya tidak melanggar HAM. Prajurit saya sudah sepakat tidak boleh negara ini disibukkan oleh hal-hal seperti ini," kata Gatot.

"Saya yakinkan prajurit saya di mana pun sudah siap dan bersama dengan kepolisian menjaga, keamanan, ketertiban, dan melindungi semua masyarakat," lanjut dia.

Kompas TV Panglima TNI Tegaskan Anggotanya Tertembak karena Jadi Bandar Narkoba
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com