Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGI Minta Jemaat Tak Mudah Sebarkan Opini Liar di Media Sosial

Kompas.com - 14/11/2016, 08:40 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan keprihatinan atas terjadinya ledakan di Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016) kemarin.

PGI mengimbau agar jemaat tetap tenang dan berdoa atas tragedi kemanusiaan yang terjadi.

Secara khusus, PGI memberi imbauan agar jemaat menahan diri dalam menyampaikan informasi dan opini yang disebarkan melalui media sosial. Pendapat yang salah, dikhawatirkan justru memperkeruh masalah intoleransi.

"Kami mengimbau semua umat Kristen di mana pun, untuk tetap tenang dan tidak perlu membangun opini liar, terutama di media sosial, yang semakin menebar teror dan kebencian bagi diri sendiri dan masyarakat umum," ujar Sekretaris Jenderal PGI Gomar Gultom melalui keterangan tertulis, Senin (14/11/2016).

Para jemaat diminta mempercayakan penanganan masalah kepada pemerintah dan kepolisian.

Sebagai warga negara, para jemaat harus tunduk dan menjunjung tinggi konstitusi, serta tidak memaksakan kehendak melampaui mekanisme hukum.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Pol Agus Rianto mengatakan, berdasarkan informasi awal, pelemparan benda yang diduga bom, terjadi sekitar pukul 10.00 Wita.

Bom itu diarahkan ke area parkir kendaraan salah satu gereja di Samarinda. (Baca: Ini Penjelasan Polri soal Ledakan di Depan Gereja Oikumene Samarinda)

Agus menuturkan, kejadian itu mengakibatkan beberapa sepeda motor rusak dan beberapa anak mengalami luka ringan.

Setelah kejadian, polisi telah berhasil menangkap pelaku. Polisi langsung membawa pelaku ke kantor Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda untuk diperiksa.

Sementara itu, tim Gegana dan Satuan Reserse sedang melakukan olah TKP di gereja tersebut.

(Baca juga: Jokowi Minta Kapolri Usut Tuntas Ledakan di Samarinda)

Kompas TV Jokowi: Usut Tuntas Kasus Ledakan di Samarinda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com