JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bersyukur pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III 2016 ternyata di atas perkiraannya.
Awalnya, Presiden memperkirakan pertumbuhan nasional periode Juli-September 2016 di bawah lima persen.
Namun Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut angka 5,02 persen.
(Baca: Setya Novanto Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terbaik Ketiga di Asia)
"Perkiraan kita itu di bawah 5 persen sedikit. Ternyata alhamdulillah bisa di atas 5 persen sedikit," ujar Jokowi saat ditemui di Mabes TNI Angkatan Darat, Senin (7/11/2016).
Dengan kondisi demikian, Jokowi optimistis pertumbuhan ekonomi nasional kuartal IV (Oktober-Desember 2016) akan lebih tinggi lagi.
Keyakinan itu didasarkan pada penyerapan anggaran yang cenderung tinggi pada akhir tahun.
"Biasanya kuartal keempat itu penggunaan anggarannya mulai besar-besaran, realisasinya lebih baik. Dengan dorongan belanja pemerintah, ekonomi juga bisa tumbuh lebih baik," ujar Jokowi.
(Baca: Jokowi: Jangan Bangga Dulu kalau Pertumbuhan Ekonomi Tinggi)
Meski optimistis, Presiden juga terus memantau kondisi ekonomi global yang masih lesu.
"Kita harus menerima kenyataan bahwa ekonomi dunia berada pada posisi yang terus menurun," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.