Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

400 WNI Pendukung ISIS Akan Pulang ke Indonesia, Ini Langkah BNPT

Kompas.com - 28/10/2016, 13:52 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Suhardi Alius mengatakan, tercatat lebih dari 50 WNI anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang kembali ke Indonesia.

Mereka pulang kampung karena terdesak operasi militer Pemerintah Irak untuk merebut Kota Mosul.

BNPT memperkirakan masih ada 400 WNI lagi yang berada di sana dan akan pulang ke Indonesia jika ISIS terus terdesak oleh pasukan Irak.

"Kami sudah lapor kepada Presiden ada sekitar 50-an sudah kembali dan masih di sana ada sekitar 400 lebih," ujar Suhardi, seusai menghadap Presiden, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/10/2016).

Suhardi mengakui, BNPT tidak bisa begitu saja menindak anggota ISIS yang pulang ke Indonesia.

(Baca: Wiranto: 53 WNI Pendukung ISIS Diajak Kembali ke Jalan yang Benar)

Sebab mereka hanya membawa paham ajaran ISIS, tidak melakukan tindakan teror.

"Yang dibawa paham loh, ada di dalam kepala. Kalau secara fisik berbuat (teror) kita bisa lihat. Tapi kalau paham kita tidak bisa," ujar Suhardi.

BNPT, kata Suhardi, hanya dapat melakukan pengawasan terhadap pergerakan mereka.

Jika terdeteksi melakukan tindakan teror, BNPT akan mengambil tindakan.

"Kita ikuti, tentunya dengan sentuhan yg sifatnya pendekatan. karena tidak ada hukumnya," kata dia.

Sembari melakukan upaya pengawasan, BNPT juga akan terus menjalankan berbagai program-program deradikalisasi.

(Baca: Terdesak Serangan Irak, Anggota ISIS Asal Indonesia dan Australia Pulang Kampung)

Saat ini, kata Suhardi, BNPT tengah menggarap program deradikalisasi dengan 17 kementerian untuk menutup kemungkinan penyebaran paham radikalisme.

Selain itu, program deradikalisasi BNPT juga akan melibatkan mantan-mantan pimpinan kelompok jihad.

Menurut Suhardi, cara tersebut efektif karena pada umumnya masyarakat akan lebih mendengar tokoh-tokoh pimpinan itu.

Kompas TV Irak Serang Wilayah yang Dihuni ISIS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com